Alan pun mengucek mata nya. "Kok kak Au ada dua sih?" tanya nya.

"Coba lihat baik - baik, yang mana kak Au nya" tanya Annet.

Ia pun melihat kearah Runy yang sedang senyum - senyum canggung dan melihat ke arah Ruby yang sedang menyuapi Sagara.

"Kamu siapa?" tunjuk Alan.

"Kenalin aku Runy kembaran Ruby" Runy menyodorkan tangan nya dan disambut oleh Alan.

"Nama panjang nya siapa ya?" tanya nya lagi.

"Runy Adena Runatta"

"Okey aku panggil kak Nana ya" ucap Alan dan berlari ke arah Ruby.

"Iss Alan sebel sama kak Au" ucap nya seraya melipat tangan di depan dada nya.

"Bocil sok sok sebel, dilupain beneran sama Au baru tau rasa lo" lirik Royyan.

Muka Alan pun berubah menjadi sendu "Kak Au"

"Cengeng banget sih lo" cibir Ruby dan merentangkan tangannya agar bisa memeluk Alan.

"Kangen kak Au tauu, kak Au nikah aja deh sama abang Aga biar bisa tiap detik menit jam Alan lihat kakak" ucapnya frontal.

Mereka semua yang sedang makan pun hampir tersedak.

Sagara yang sedang minum air hampir memuncrat kan ke arah Alan.

Naren yang tersadar pun langsung berucap, "Enak aja ngelangkahin gue"

Alexander dan Annet menggelengkan kepala karena sudah biasa melihat tingkah Alan.

"Alan mau makan soto atau roti?" tanya Annet

"Mau soto kayak semuanya"

"Bentar mami ambilin"

Alan mangut - mangut. "Mami, Alan ngga mau pake daun bawang" ucapnya.

"Ini udah, sini duduk samping mami"

Alan pun bergerak mendekat kearah Annet dan duduk disamping Annet.

"Mami kayak punya anak banyak ya" ucap Royyan berbisik ke Runy.

"Tapi bocil itu kayak ngeselin deh"

"Lo belum kenak aja tuh sama si bocil, tunggu tanggal main nya mah kalau sama dia" jawab Royyan.

"Gue dengar ya adek gue digibahin" sahut Naren yang berada disebelah Royyan. Dua orang tersebut pun hanya menyengir.

Tiba - tiba terjadi keributan "Ambil sendiri kenapa sih"

"Mau nya diambilin, atau lo suapin gue"

"TERKUTUK LAH WAHAI ENGKAU SAGARA"

"Ribut mulu lo berdua, gue nikahin baru tau rasa" ucap Royyan.

"Ogah" jawab mereka berdua serentak.

Alexander geleng - geleng kepala melihat dua sejoli itu "Nanti kalau Aga diambil orang nangess"

"Bentar deh, mereka ini siapa?" tanya Runy tertuju kepada Alexander.

Alexander yang akan membuka suara langsung dipotong oleh Naren, "Gue Narendra temen abang lo dari kecil, kalau itu Sagara jodoh nya Ruby, kalau bocil itu Alan fans berat nya si Ruby. Kami tinggal di sebelah mansion lo itu loohhh mansion yang warna abu - abu, oh iya kami cuma tiga bersaudara. Gue jomblo kalau lo mau sama gue gas lah! Salam kenal cantik" ucap nya diakhiri dengan kata - kata buaya.

Semua yang berada disana langsung memberikan tepuk tangan yang meriah untuk Naren.

"Salut papi sama kamu Ren" Alexander mengancungkan kedua jempol nya.

"Kak Nana jangan mau sama abang Aga ya, soalnya dia punya kak Au. Kalau sama bang Naren ikhlas banget Alan mah, soalnya bang Naren jomblo karatan" jelas Alan dan membuat semuanya tertawa yang disambut muka kesal Naren ke Alan, kecuali Ruby dan Sagara yang memang minim ekspresi.

"Tapi gue liat - liat si Sagra siapa tu seram banget loh" bisik Runy ke Royyan.

"Sagara Runy. Emang gitu, di patuh nya cuma sama Ruby" dibalas anggukan oleh Runy.

"Pokoknya jangan nyenggol Sagara deh" sambar Naren ketika mendengar dua orang itu berbisik.

Mereka pun menikmati acara makan pagi nya dengan canda tawa.

Ruby pun langsung berdiri dari kursinya, "Ruby dah selesai, mau keatas dulu. Lo ikut keatas apa disini aja?" tanya Ruby

Sagara pun langsung mengikuti Ruby seperti takut ditinggal induk nya.

"Dahlah beneran jodohin aja mereka Mi" Royyan menghela nafas.

"SETUJU ALAN SETUJU" ucap bocil yang setia meniup kuah sotonya.

"Dahlah cepat sana siap - siap gue tungguin" usir Naren mendorong punggung Royyan.

"Kamu juga siap - siap kak, kita pergi buat cari keperluan sekolah kamu dan lain - lain" usapan lembut di tangan Runy dapatkan.

"Okedeh, bentarr ya mi, pi" ucapnya dan berlari.

"By, nginep rumah gue aja" perintah Sagara yang mendapat gelengan oleh Ruby.

"Di apartemen lebih nyaman Ga"

"Rumah gue ngga nyaman?" tanya nya.

"Bukan, pengen sendiri aja" senyum Ruby

Andai lo tau apa yang akan gue lakukan Ga mungkin lo akan tahan gue disini atau dirumah lo ucapnya dalam hati.

Ia menatap sendu ke arah Sagara yang membantu mengeluarkan kopernya.

Setelah menghembuskan nafas lelah ia pun berbaring dan menarik Sagara agar berbaring bersama nya.

Peka akan hal tersebut Sagara pun memeluk Ruby dan menepuk punggung nya pelan.

"Ngga apa - apa, ada gue disini" ucap nya seraya mencium pucuk kepala Ruby.

Runy yang baru saja naik keatas pun tidak sengaja melihat mereka yang sedang tidur berpelukan.

"Yaallah ini kenapa pintu nya ngga ketutup rapat sih, kan jiwa jomblo gue ketar - ketir lihatnya" seru nya dan langsung berlari kearah kamar nya.

Setelah empat jam dilalui dengan tidur, Ruby pun terbangun dan memandang wajah tampan Sagara.

"Aga bangun" ucapnya membangunkan Sagara. "Jadi anterin gue ngga nih?" tanya nya.

Sagara pun membuka mata nya. "Sana siap - siap, gue tungguin di bawah"

Ruby pun langsung masuk ke kamar mandi dan mengganti pakaiannya. Setelahnya dia keluar dengan menggunakan sepatu converse putih dan dress berwarna putih serta bando pita berwarna putih, oh ya jangan lupa kan tas selempang nya yang berwarna putih juga.

"Yang lain kemana?" tanya Ruby setelah sampai dibawah.

Sagara mengindikkan bahu nya seolah berkata 'tidak tahu'

"Ngga ada yang ketinggalan?" tanya nya

Tiba - tiba Ruby merasakan nyeri di bagian dadanya "Ngga ada, sana jalan duluan" jawab nya seraya memengang bagian dada nya. Untung nya Sagara tidak menoleh kebelakang.

Mereka pun masuk kedalam mobil, "Gue anter jemput aja ya ke sekolah" perintah Sagara.

"Au ngga mau Aga, disana juga ada mobil Au" melas Ruby.

"Oke, tapi kalau ada apa - apa hubungi gue langsung" ucapnya mengelus kepala Ruby.

Ruby pun tersenyum "Ay ay captain"

**

Semangatt buat semua nya🌙

RUBY (Dunia Sagara) Où les histoires vivent. Découvrez maintenant