BAB 28- Gedung Kosong

688 64 15
                                    

Sebuah motor berhenti didepan sebuah gedung yang sangat familiar. Tempat itu sama persis dengan tempat dimana Kara di culik. Lelaki itu melangkahkan kakinya perlahan untuk masuk ke dalam seraya menyalakan flash ponselnya untuk menerangi dia berjalan. Gedung tersebut masih di penuhi oleh garis polisi akibat insiden pembunuhan yang terjadi baru-baru ini.

 Gedung tersebut masih di penuhi oleh garis polisi akibat insiden pembunuhan yang terjadi baru-baru ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dia terus berjalan menerobos masuk ke dalam garis polisi yang berada disana. Menyusuri gedung tersebut sampai akhirnya dia terhenti karena kakinya menginjak sesuatu.

Soka mengambil sesuatu yang hampir saja dia injak. Ternyata dia menemukan sebuah jam tangan yang sangat tidak dia kenal berada disana. Tanpa membuang waktu dia segera mengantongi jam tangan yang dia temukan pada saat itu juga.

Tiba-tiba ponselnya berdering.

Drtttt....

drttt.....

drrtt.....

Soka mengangkat sambungan ponselnya. Lelaki itu terlihat mendengar suara di sebrang sana dengan sangat serius.

"Lakukan yang saya mau." Ujar Soka pada seseorang diseberang sana. Setelah mengucapkan kalimat singkat itu Soka langsung mematikan sambungan secara sepihak.

Bersamaan dengan itu Soka mendengar suara motor menyala diluar gedung tersebut. Soka berlari dengan kencang, namun sayang motor itu sudah terlalu jauh dari jangkauan matanya. Tidak mau menyerah begitu saja Soka segera memakai helm miliknya lalu mengejar seseorang yang sangat mencurigakan itu.

Dengan kecepatan melebihi batas Soka melajukan motor miliknya sampai tidak memikirkan pengendara yang lain. Ketakutan pengendara lain akibat ulah kejar-kejaran tersebut sampai menimbulkan gerobak yang saat itu sedang menyebrang ikut kena imbas. Tidak butuh waktu lama untuk Soka melihat motor itu di depan matanya. Dirasa telah dekat Soka segera menabrakkan motor depannya kepada motor belakang seseorang yang kini telah terjatuh.

Bruk!

Brak!

Brak!

Motor didepannya terguling. Soka juga melihat seseorang disana terjatuh. Saat seseorang itu akan kabur dengan cepat Soka melayangkan kakinya tepat mengenai dada seseorang itu hingga terjatuh kembali.

"Lepas helm lo!" Bentak Soka keras.

Setelah seseorang yang saat itu dia kejar membuka helmnya Soka sangat tidak mengenali lelaki itu. Tapi yang pasti Soka yakin dia berhubungan dengan gedung kosong yang akhir-akhir ini menimbulkan masalah.

Soka menarik kerah lelaki itu kasar. "Ngapain lo ke sana?"

Bukannya menjawab lelaki didepannya itu justru menampilkan seringainya.

"NGAPAIN LO KE SANA ANJING!" Teriak Soka mulai tersulut emosi.

Lelaki itu tertawa masam. "Bukan urusan lo!"

DELAVA ( On Going )Where stories live. Discover now