Sentuhan Fisik

8 1 0
                                    

Tema hari ini adalah Love Language

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Tema hari ini adalah Love Language.

Roman sedang mengelap meja di cafe tempat ia bekerja. Ia bekerja sambilan setelah pulang dari kampus. Kadang-kadang ponselnya terus berbunyi namun ia abaikan. Bodo amat lah, pikirnya. Dia hanya membalas pesan dari sang nenek tercinta.

"Man, tuh hape mu bunyi mulu."

"Dari siapa?" Tanyanya.

"Tika."

"Abaikan saja."

Rekannya hanya mengangkat bahu. "Iya deh, tapi dia telpon kamu terus loh."

"Abaikan." Tanpa menoleh ia terus bekerja.

Setelah semua beres dan jam menunjukkan angka sembilan malam ia duduk sambil menikmati latte nya. Pemuda itu meraih ponsel dan membaca pesan dari Tika.

"Man, aku duluan ya."

Roman mengangguk.

Ah, diluar banyak lalu lalang orang-orang melintas di depam cafe tempat ia bekerja. Ia melihat sepasang kekasih bergandengan tangan. Ah, jadi teringat sama Tika.

Dulu, ia sering mengusap rambut hitam Tika. Terkadang ia melontarkam guyonan di kepala Tika ada paku nya. Tentu saja Tika marah tapi sebentar lalu tertawa.

Tika pun suka mengusap tengkuk Roman. Afeksi bahwa gadis itu peduli padanya. Tika sering bilang Roman itu ndeso, jelek, ceking, dan kucel.

Mengingat itu Roman jadi rindu. Rindu sama semuanya. Rindu oleh guyonan Tika. Rindu oleh pelukannya.

Roman rindu semua yang ada dalam diri si gadis penyuka jengkol. Ah, ia jadi ingin merengkuh Tika ke dalam dekapannya. Jemarinya mulai membalas pesan dari Tika.

"Hai, Tik."

Tika is typing ....
"ROMAAAAAAANN KAMU KEMANAAAAA KENAPA GA ANGKAT TELPON GUEEE!!"

Seperti biasa Tika selalu membalas pesannya dengan menggunakan kapslok jebol. "Aku tadi sedang bekerja, Tik."

Tika is typing ....
"Ohh gitu. Gue ganggu ga nih?"

"Enggak."

Tika is typing ....
"Gue mau cerita, gue putus ama Dans."

Bersambung ....

Roman dan TikaWhere stories live. Discover now