Melepas Kepergian Seseorang

4 1 0
                                    

Tika menunggu di cafe tak jauh dari kampus

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Tika menunggu di cafe tak jauh dari kampus. Ia sedang menunggu seseorang. Seseorang yang ia benci sekaligus ia rindukan. Sesekali ia melirik jam di tangannya.

"Ah kok lama sekali?" Gumamnya.

Matanya berbinar ketika sosok itu datang. Ia terpana. Sungguh. Pemuda itu banyak sekali perubahannya. Dulu rambut acak-acakan sekarang rapi. Tunggu dulu ia mirip siapa ya? Kayak artis Korea ....

"Hai."

"Oh, ha-hai ...." Sapanya gugup. Sial, kenapa jadi begini?

"Kamu lama nunggu?"

"Enggak, kok."

Aku baru sampe Jakarta dan langsung kesini."

"Aku sudah memesan makanan dan minuman kesukaanmu, Man."

Roman mengangguk.

Tika benar-benar terpana. Gile bener! Roman cakep sekali. Sudah berapa bulan ia tak melihatnya. Roman tidak mau video call. Membalas pesan saka suka singkat. Tidak biasanya ....

"Man, aku mau bicara banyak sama kamu."

Alis Roman terangkat sebelah. Tumben pakai aku kamu? Ada apa nih? Kesambet kali. "Silakan."

"Kenapa loe pindah kuliah di Bandung? Harusnya loe kasih tau aku dulu."

Roman menghela napas. "Bukankah waktu dulu aku sudah kasih tau ya? Untuk apa aku harus lapor sama kamu? Kamu bukan pacarku."

DEG

Tika benar-benar ingin menangis. Kenapa Roman sangat berubah? "Ada apa sih sama loe, Man? Loe berubah 180 derajat!" Tika memelankan suaranya ketika seorang pelayan laki-laki menghampiri meja mereka.

"Silakan."

"Tks," ucap Roman pelan.

"Jawab, Man!"

"Haruskah?"

"Harus!!"

Roman menghentikan kegiatan makannnya. "Kamu buang-buang waktuku disini."

Tika menangis.

"Kamu ga usah nangis, Tik. Kamu dah gede." Roman jadi bersalah. Ah andai saja Tika tahu isi hatinya betapa perihnya melihat Tika terluka. Dia penyebabnya.

"Kamu jahat, Man ...."

Roman menghapus air mata Tika. Gadis yang sangat ia sayangi. "Kamu ga usah nangis, Tik. Kan sudah ada Dans di samping kamu." Roman mencoba tersenyum terbaiknya.

----

Tika mengusap air matanya. Ia sangat kecewa. Kenapa Roman jadi jahat padanya. "Apa aku ada salah? Salahku dimana?"

Roman menengadah ke langit hitam. Sebentar lagi turun hujan. "Kamu g ada salah, Tik."

"Man, jawab pertanyaanku." Tika menghadap dan  mendongak pemuda itu lebih tinggi darinya. Ia memegang kedua tangan Roman. "Kamu suka padaku?"

"Tidak."

Bohong!

"Loe bohong, Man."

"Maaf, Tik. Aku harus balik lagi ke Bandung. Nenek sendirian dirumah." Ia meraih bahu Tika dan memeluknya erat. "Selamat tinggal."

Tika membalas pelukan pemuda itu sekaligus sahabat yang sangat ia sayangi.  "Jangan pergi ...."

"Biarkan aku pergi, Tik ...." Bisiknya lirih. Ia melepas pelukan dan pergi begitu saja. Hujan mulai turun dengan derasnya.

'Aku menyayangimu."

Tika masih memandang kepergian Roman. Air matanya terus menetes. Beginikah rasanya ditinggal sama seseorang yang ia sayangi? Kenapa sakit sekali? Gadis penyuka jengkol goreng itu terus meneteskan air matanya. Ia tak sadar jauh di belakangnya berdiri sosok pemuda tampan menatapnya pilu.

Sosok itu adalah Dans ....

Sedangkan Roman menunduk sedih meninggalkan Tika menangis disana. Kalau saja Tika tahu, ia dan keluarga akan pindah rumah dalam jangka waktu dekat ini ....

Melepas orang yang ia sayangi itu sakit rasanya ....

Bersambung ....

Notes:

Judul MV Let Somebody Go.
Coldplay x Selena Gomez.

https://youtu.be/CWCMGIG1Y54

Kok bikin cerita ini jadi nyesek ya?

Roman dan TikaWhere stories live. Discover now