Tusuk Sate 13

5 1 0
                                    

Suatu hari, Roman sedang asyik makan siang bersama sang ibu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Suatu hari, Roman sedang asyik makan siang bersama sang ibu. Mata wanita paruh baya itu berbinar melihat anaknya makan dengan lahap. Ibunya diam menatap anaknya.

"Ibu ga makan?"

"Makanlah, Nak. Ibu tidak lapar."

Roman mengambil beberapa lauk dan nasi lalu menyuapi ibunya. Roman tersenyum melihat raut muka sang ibu senang.

"Ayo, Bu, kita makan sama-sama."

"Ayahmu pulangnya nanti sore. Ada tugas ke luar kota mendadak."

Roman mengangguk.

"Nak, Ayah udah pernah bilang smaa kamu?"

"Bilang apa, Bu?"

"Rumah yang kita tempati sekarang ini ga bagus letaknya."

"Apa karena nomer 13, Bu?"

"Juga letak rumah kita 'tusuk sate'."

Roman jadi kepikiran. Angka 13 emang sial apalagi rumahnya tusuk sate. Kata ibu, sejak kecil sering sakit-sakitan. Makanya badan kurus.

Kalau pindah ia tak bisa bertemu dengan si Neng Jengkol lagi. Ia tak bisa menyantroni rumah dia lagi. Apalagi jarak rumah nya beberap nomer saja.

"Kita pindah kemana, Bu?"

Bersambung ....

Roman dan TikaWhere stories live. Discover now