#4 If Not Us, Who Else?

9 1 0
                                    

Eric pun langsung berlari ke arah Iblis yang mencoba kabur lewat jendela kamar. Sambil berteriak.

"Varuno! Itu hanyalah Kloning, kejar yang asli maka kita bisa mengalahkan keduanya!"

Namun Varuno tidak mengindahkan perkataan Eric dan malah mengejar Kloning iblis yang menuju ke orang asing itu. Eric yang melihat hal itu pun terkejut, namun Eric tetap mengejar iblis yang kabur lewat jendela. Varuno mengeluarkan bola api yang besar dari telapak tangannya dan tiba-tiba bola itu melesat ke arah Kloning iblis itu. Bola api itu mengenai tubuh iblis dan membuat iblis itu jatuh ke dinding. Suara dinding hancur pun terdengar dan debu dari puing-puing dinding tersebar. Pertarungan pun terpecah menjadi dua. Varuno pun menuju ke orang asing itu.

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Varuno.

"A a a aku hanya m m mencoba mengobservasi tempat ini."

"Mengobservasi? Untuk apa?"

"Karena aku dengar di hotel ini ada kamar yang misterius, j j j jadi aku datang ke sini u u untuk membuktikannya."

"Sekarang kau sudah melihatnya, pulanglah disini berbahaya!"

"B b b baik!!"

"Orang itu pun langsung berlari menuruni tangga."

Setelah dirasa aman oleh Varuno, Varuno pun berjalan perlahan menghampiri iblis yang tadi dia serang menggunakan bola api. Dia melihat tubuh iblis itu dan melihat mata iblis kadal itu seperti tidak menatap apa-apa. Namun tiba-tiba, bola mata iblis itu bergerak menatap Varuno. Varuno pun terkejut melihat itu, belum sempat untuk bereaksi, iblis itu langsung berdiri dan dengan kecepatan tinggi menghantam Varuno dari atas dengan ekor nya yang keras. Varuno pun terjatuh dengan luka di kepala nya. Belum sempat untuk berdiri, Iblis itu langsung memukul Varuno yang menyebabkan lantai di bawah Varuno hancur. Terus begitu sampai tiba di lantai dasar.

"Dia, iblis ini benar benar hasil pembelahan diri bukan kloning! Dia benar-benar berbeda!"

Tapi iblis kadal itu mengaktifkan kemampuan menghilangnya. Tapi, Varuno merasa bahwa iblis itu tidak meninggalkannya. Karena Varuno tahu setelah kehilangan orang tadi dia pasti mengincar orang seperti Varuno yang mempunyai banyak mana. Namun ada satu hal yang dilupakan Varuno. Saat berpikir demikian, orang asing tadi tiba-tiba sudah berada di tangga lantai itu. Namun, ternyata iblis tadi tidak menghiraukan orang asing itu. Dan ternyata Varuno menyadari kehadiran orang asing itu.

"Kau cepat keluar dari sini, iblis itu sudah tidak tertarik lagi denganmu. Dia sekarang tertarik denganku dan masih disini. Lagipula akan ada aksi mendebarkan disini."

Orang asing itu pun berlari dari tangga ke pintu keluar. Varuno pun membuat ancang-ancang untuk membuat teknik.

"Kupikir ini tekhnik yang bagus untuk melawan banyak musuh namun ya sudahlah."

Varuno pun membuat angin di lantai itu berpusat ke tengah dengan kencang sementara Varuno melayang menggunakan anginnya sendiri. Karena hal itu, iblis harusnya tidak bisa menempel di dinding, karena kecepatan angin yang digunakan sekitar 100km/jam.

"Baik aku asumsikan kau sudah berada di tanah dan tidak berada di dinding."

Varuno langsung membuat sebuah bola api dan melemparkannya ke tengah-tengah. Saat mencapai tanah, bola api itu meledak menghasilkan api yang tersebar ke mana-mana karena hal itu, tubuh iblis itu terbakar dan membuat nya terlihat. Setelah melihat posisi tubuh si iblis, Varuno pun menggunakan kekuatan petir. Dengan kecepatan penuh dia melesat seperti petir disertai tinju apinya menghantam si iblis ke tanah. Tinju itu berhasil membuat luka cukup serius di dada iblis, tapi itu tidak membunuhnya. Tinju apinya pun diarahkan ke kepala si iblis tidak hanya sekali tapi berkali-kali dengan membabi buta dan dengan kecepatan penuh seperti yang dilakukannya saat melawan iblis yang membunuh Lisa. Kepala iblis itu pun hancur, tubuhnya terbakar dan kemenangan bagi Varuno.

Di luar hotel, pertarungan pun sedang terjadi antara Eric dengan iblis kadal 1. Balas membalas serangan terjadi di antara keduanya. Eric menyerang dengan banyak peluru es, ditangkis oleh iblis kadal, iblis kadal menyerang ditangkis oleh Eric dengan perisai es.

"Cih, apakah tidak ada cara untuk mengalahkannya? Sepertinya anak baru itu berhasil mengalahkan yang satunya, tapi aku tidak peduli karena yang dilawannya cuma kloning. Tapi apa-apaan? Untuk membunuh kloning seperti itu apakah harus membakar satu lantai hotel? Bodoh! Eri bodoh! Tidak ada waktu untuk memikirkan hal itu, pikirkanlah musuh di depanmu!"

Eric pun mengerahkan 20 peluru es dan melesatlah peluru es tersebut. Saat peluru-peluru es tersebut melesat, Eric melempar satu pisau dan pisau itu pun membelah diri menjadi 50 pisau. Walau begitu, iblis itu berhasil menghindari semua serangan yang dilepaskan Eric. Dari raut wajah Eric terlihat sekali dia tetap tenang. Eric seperti sedang menunggu sesuatu. Iblis itu pun langsung melesat menuju ke Eric.

"Dapat kau." Ucap Eric

Sekali lagi Eric mengeluarkan teknik es nya namun untuk mengunci kaki dan tangan iblis itu. Dengan begitu iblis itu pun tidak bisa kemana-mana ataupun jika mengeluarkan tekhnik tembus pandangnya. Pisau milik Eric diberi mana milik Eric sehingga membuat pisau itu bisa dipanggil lagi oleh Eric. Eric sudah melempar banyak pisau di pertarungannya. Dia pun memanggil kembali pisau-pisaunya. Posisi iblis itu tepat berada di depan Eric. Membuat pisau-pisau Eric menuju ke arah Eric dan menusuk kepala iblis tersebut. 100 pisau bermana milik Eric sudah cukup untuk membunuh iblis tersebut. Pertarungan pun selesai. Setelah Varuno memadamkan api di dalam hotel dia pun menghampiri Eric. Mengetahui Varuno berada di sampingnya Eric pun bertanya kepada Varuno.

"Hey anak baru, kenapa kau lebih memilih menyelamatkan satu orang yang tidak kau kenal itu?"

"Karena aku tau iblis yang mau menyerangnya bukanlah kloning."

"Bukan bukan itu yg kumaksud, biasanya sorcerer akan lebih memprioritaskan tubuh utama dari iblis saat ada rekannya yang mengatakan hal seperti itu dibanding menyelamatkan orang yang tidak dikenal."

"Ow simpel saja, tidak ada yang bisa menyelamatkannya saat itu. Maka jika bukan kita, siapa lagi?"

Eric terlihat terkejut mendengar perkataan Varuno. Tapi disisi lain, dia juga merasa sedikit puas mendengar jawaban Varuno.



VeneficusWhere stories live. Discover now