#1 Tragedy

17 1 0
                                    

Saat itu Varuno berumur 12 tahun, dia mengingat dengan jelas dimana dia mempelajari sihir untuk pertama kali bersama ayahnya. Api merah keluar dari telapak tangannya dan dari raut wajahnya, dia terlihat sangat antusias sekaligus senang.

"Ayah, apakah aku bisa menjadi penyihir suatu saat nanti?"

Pertanyaan dari anak kecil yang polos.

"Tentu saja bisa, karena kau seorang Spazio."

Jawab ayahnya.

4 tahun kemudian, hari itu terlihat Varuno pergi ke sekolah. Saat di sekolah, teman sekelasnya menyuruh Varuno untuk mengeluarkan api dari tangannya.

"Ayo, penyihir keluarkan apimu!"

"Yah, apa boleh buat."

Seketika api kecil keluar dari jari yang dikerucutkan Varuno dan langsung dipadamkan olehnya. Seolah melihat pesulap yang mengeluarkan triknya, teman temannya sangat kagum dengan apa yang dilakukan Varuno.

"Varuno! Bagaimana kau bisa melakukan hal seperti itu?"

"Entahlah, aku sudah bisa melakukannya sejak kecil. Hal yang biasa kulakukan seperti halnya bernafas."

Jawab Varuno dengan nada merendahkan. Di ruang kelas itu, Varuno merasakan ada sesuatu yang tidak beres. Perasaan itu semakin kuat dengan merindingnya Varuno.

"Kalian, menjauhlah dari jendela!"

Ucap Varuno khawatir.

"Kenapa kami harus menjauh dari jendela?"

"MENJAUH SAJALAH!"

Setelah mengatakan itu, teman-teman sekelas Varuno yang berada di dekat jendela pun segera menjauh. Suasana kelas tiba-tiba menjadi hening. Beberapa saat yang hening, tiba-tiba PYAR!! kaca jendela dipecah oleh makhluk yang tiba-tiba meluncur dari langit dan menabrak kaca. Makhluk itu adalah iblis. Iblis itu terlihat terluka di tubuhnya.

"Sial, benar saja. Apakah tidak ada penyihir yang mengatasi ini? Tidak mungkin! Makhluk ini terluka!"

Ucap Varuno. Karena tidak ada bala bantuan yang datang, Varuno pun bergegas mengatasi makhluk itu. Makhluk itu mengeluarkan suara yang sangat bising, membuat suasana kelas tersebut semakin ramai. Dari kaki kanan Varuno, keluarlah api merah yang panas dan ditendang lah makhluk itu keluar dari kelas. Varuno pun menendang makhluk itu kebawah agar pertarungannya terjadi di darat. Suara hantaman terdengar sangat keras dari makhluk itu disertai dengan suata hantaman kaki berapi Varuno. Sihir apinya Varuno pun dikeluarkan melalui kedua kepalan tangannya. Varuno pun langsung memukul beruntun makhluk iblis bersayap yang mirip dengan "Pterodactyl" itu. Namun walau sudah mengeluarkan tenaga banyak sekalipun, itu tidak ada apa-apanya.

"Apa-apaan makhluk ini?! Tidak-tidak, ini karena penguasaan sihirku yang masih dibawah rata-rata!"

Saat Varuno menggerutu, dia dihempaskan oleh makhluk "Pterodactyl" itu. Untung saja, Varuno juga menguasai sihir angin yang membuat dia bisa melayang di udara. Tapi itu tidak ada gunanya makhluk itu ingin menabrak dan menghempaskan Varuno lagi. Saat makhluk itu sudah di depan mata, ada sesuatu yang melesat seperti petir dan kecepatannya menyerupai kecepatan suara. Belum selesai Varuno berkedip, kepala makhluk itu sudah terpisah dari badannya. Varuno pun menghampiri orang misterius tadi yang ada di bawah.

"Halo, apakah kamu baik-baik saja?"

Tanya Varuno kepada orang misterius itu.

"HALO! TENANG SAJA AKU 100% BAIK! BAHKAN AKU TIDAK MENGALAMI LUKA APAPUN! PERKENALKAN NAMAKU CHARLES VINCENTZO"

Charles Vincentzo, orang yang terlihat tidak pernah serius menganggap sesuatu dan selalu slengekan. Tapi dia adalah orang yang kuat. Apakah orang ini bisa cocok bersama Varuno yang tenang dan mengalir?

VeneficusWhere stories live. Discover now