Setelah sampai di UKS, Arka langsung mengobati lutut dan tangan adiknya yang memerah akibat terjatuh tadi
"Lia, kalo nanti ada yang gangguin kamu, bilang sama Abang ya" ucap arka sambil mengobati adiknya dengan serius dan tidak menyadari bahwa Lia sedari tadi sedang melamun
'alurnya berubah dengan sendirinya, kalo kaya gini gue ga harus cape cape buat ngubah alurnya, tapi kenapa bisa berubah? Harusnya Ica sama Al belum ketemu, dan Ica? Kayanya dia licik, alurnya bener bener berubah. Gue harap dengan berubahnya alur, ini semua gaakan membahayakan gue di masa depan' batin Lia
".....ia"
"....iaa"
"Liaa" panggil arka mengagetkan Lia yang sedari tadi melamun
"Bangsat" kaget Lia
Semua yang mendengar Lia mengumpat pun menatap tajam Lia, bahkan Rizki dan Radit yang baru sampai dari kantin pun juga menatap tajam Lia
"Siapa yang ngajarin ngomong kasar?" Bukan arka, tapi Alvian yang bertanya
"Kenapa diam?" Tanya arka
Lia yang menyadari kebodohannya pun langsung menundukkan kepalanya
"M-maaf Abang, Lia denger pas kita jalan kesini, ada yang bilang kaya gitu, jadi Lia ikutin deh" gugup Lia karena merasakan tatapan tajam mengarah padanya
'sial, keceplosan segala nih mulut' rutuk Lia didalam hati
"Huft, lain kali ga boleh diikutin, itu kata kata kasar, oke?" Ucap Alvian dengan lembut
Teman temannya yang sedari tadi mendengar Alvian bicara pun menatapnya heran, sejak kapan seorang Alvian ngomong halus sama cewe? Itulah kira kira pemikiran teman temannya
"Oke" balas Lia sambil tersenyum
'so cute' batin seseorang disana
"Oh iya Lia, sekarang makan dulu ya, tadikan belum sempet makan di kantin" kata Radit menyerahkan sekotak nasi goreng yang di belinya dikantin dan diterima baik oleh Lia
"Hmm makasih Abang--?" Ucap Lia sambil memiringkan kepalanya
"Radit, panggil Abang Radit" balas Radit sambil tersenyum hangat
"Dedek manis, nama Abang Rizki, panggil aja Abang kece" sahut Rizki tiba tiba sambil menyugar rambutnya kebelakang
Sedangkan teman temannya yang mendengar hanya memutar bola matanya malas, kecuali Lia yang sedang terkekeh
Lalu pandangannya beralih menatap Alvian yang juga sedang menatap dirinya
Rizki yang mengetahui itupun berniat memperkenalkan teman esnya kepada Lia
"Nah kalo yang ini nam---" ucapan Rizki terpotong oleh suara di sampingnya
"Alvian, nama aku Alvian" ucap Alvian sambil tersenyum tipis
"Bang Al" ucap Lia sambil tersenyum
Lagi lagi teman temannya melongo melihat Alvian, Rizki yang pertama sadar pun langsung berbisik ke arah Radit
"Anjir, es sudah mulai mencair kawan kawan" bisik Rizki heboh sambil menggigit kukunya
Radit yang dibisiki langsung menjitak kepala sahabatnya itu
Ctakk
"Alay banget lu, sumpah" kata Radit setelah menjitak sahabatnya sambil tersenyum miris
"Abang" panggil Lia sambil menatap arka
"Kenapa dek, ada yang sakit?" Khawatir arka
"Enggak kok, tapi aku boleh minta sesuatu gak?" Tanya Lia sambil memainkan sendok nasi gorengnya
"Mau minta apa?" Tanya arka meskipun sedikit bingung dengan adiknya
"Lia pengen permen kiss" ucap Lia malu malu, karena sebenarnya Amalia ini dulunya adalah maniak permen, apalagi permen kiss, kalau ditanya kenapa dia selalu jawab 'gue belum pernah di kiss, jadi gue makan permen kiss biar tau rasanya di kiss itu kaya gimana' dan teman temannya yang mendengar itu hanya bisa mengusap dada sabar.
Di vote ya kawan kawan
Salam cinta dari Putri ❤️
YOU ARE READING
Transmigrasi Figuran (END)
Teen FictionSeorang gadis bernama Amalia Putri bertransmigrasi jiwa ke tubuh seorang figuran di novel "love you" yang sudah dia baca. "Gila, masa iya gue pindah tubuh"