[19]

2.9K 133 28
                                    

Saat kamu merasa jika dirimu adalah yang terbaik, maka percaya lah jauh diatas mu masih ada orang yang lebih kompeten darimu, Rosé berpikir jika dia sudah memiliki segala nya, tak ada yang kurang. Namun ia salah besar karena dalam hidup nya ada satu kekurangan yaitu Victor, ia selalu merindukan sosok pria muda yang dulunya selalu berada di samping nya dan mengaruniai ia dengan banyak cinta, walaupun hanya memiliki kenangan yang sedikit namun itu semua tentu membekas dalam nadinya. Malam pertama Rosé dan Jeon saat itu, saat yang benar-benar menghancurkan hati Jeon karena Rosé tanpa sadar menyebut dirinya sebagai Victor, Jeon sadar betul jika Rosé belum bisa melupakan prefensi Victor hingga detik ini, kendati ia biasanya diam-diam menguping istrinya yang menangis dan menyebut nama Victor, muncul dalam benak nya untuk menyerah mencintai Rosé namun apa boleh buat? Ia sudah terlalu jatuh pada Rosé, rasa cintanya sangat besar, lagipun Rosé benar-benar membutuhkan nya, jika ia tak ada siapa yang akan menjaga dan melindungi Rosé?

Mungkin hanya masalah waktu hingga orang yang tepat itu datang, mungkin ....

Tapi sampai kapan ia harus menahan nya? Ia membutuhkan cinta, bukan hanya soal memberi cinta.

Rosé terlalu banyak menyakiti nya namun bibir nya sangat mudah memaafkan, kata-kata manis dan lembut Rosé selalu telak berhasil meruntuhkan tembok pertahanan nya, terkadang ia berpikir mungkin itu tanda nya Rosé mulai mencintainya, namun ia salah kendati wanita itu seakan menganggap nya teman, selalu.

Jeon merogoh sakunya dan mengeluarkan ponsel, menekan nomor virtual disana yang langsung tersambung dari orang di seberang sana.

"Rosé .."

"Hm? Kenapa menelpon? Aku sudah menyuruh mu istirahat kan? Kau baru saja sembuh sakit.."

Jeon memejamkan matanya dan menghela nafas, perkataan Rosé seakan-akan wanita itu tak ingin di ganggu, apa Jeon benar-benar dianggap pengganggu? Padahal ia hanya ingin menanyakan dimana istrinya berada hingga tengah malam berlalu belum juga pulang ke rumah.

Jeon menghela nafas lagi, "Pulang, Rosé.."

"Apa? Aku tidak dengar! Disini berisik sekali, oh ya ampun darling, aku harus pergi, jaga dirimu ok? Aku menyayangimu."

Tut

Telepon di matikan sepihak, Jeon meringis karena rasa sakit itu datang lagi, ya, rasa sakit di hati nya, semua itu hanya bisa di ciptakan oleh seorang Roseanne, sayang? Iya, Jeon sadar diri, Rosé hanya sekedar menyayangi, wanita itu belum pernah mengucapkan cinta, jika Jeon mengucapkan kata cinta, Rosé pasti akan dengan sigap mengalihkan pembicaraan, Jeon jadi kesal sendiri kadang, namun apa boleh buat? Toh hatinya sudah terpaut hanya untuk Rosé, sulit mengabaikan atau menghilangkan wanita itu didalam pikiran nya.

Di tempat lain Rosé sedang asik menari diatas dance floor , katakanlah dia gila, suaminya begitu mengkhawatirkan nya namun ia dengan santai dan tanpa beban nya menari diatas sana.

Rosé benar-benar lelah, ia memutuskan untuk melepas stress dengan sedikit minum-minum, namun rupanya ia terlampau minum banyak hingga sekarang disini lah ia, mabuk berat dan berada diatas panggung dengan tarian sensual nan menggoda siapapun yang menanam atensi padanya.

Rosé merasa panas dingin saat sebuah tangan kekar melingkar pada pinggul nya dan memutar tubuhnya.

"Sendiri cantik ?" Bisik pria itu

Rosé menoleh cepat dan mendapati seorang pria dengan wajah beringas dan beberapa tattoo tercetak jelas di wajah hingga lehernya, bekas jahitan di bawah matanya, itu membuatnya sedikit seram.

"Hik, ugh apa yang kau butuhkan tuan?" Celetuk Rosé parau, ia menarik keluar permen tangkai yang sedari tadi ia jepit diantara belah bibirnya.

"Tidur lah dengan ku, aku akan memberikan mu banyak uang."

Porn Star🔞 [✓]Where stories live. Discover now