30. Love At The First Scent

Start from the beginning
                                    

"Lama banget! Lari! Jangan ngesot!"

"Ini lari!" balas Candy, sedikit ngos-ngosan karena segala lari-lari yang ia lakukan sejak bangun tidur. Mana belum makan, dia meringis. Tetapi, pertanyaan besar tentang keberadaan Navy masih mengganggunya. Tanpa ragu, Candy segera bertanya. "Lo kenapa masih di sini?"

"Oh, lo mau ditinggal? Oke."

Navy berbalik dengan cepat, tangan terayun untuk membuka mobil, namun segera ditahan oleh Candy.

"Ya nggak gitu juga maksudnya! Kalau masih di sini ya bareng!"

"Yaudah cepet masuk!"

Candy tidak lagi membuang waktu untuk bertanya atau apapun. Lebih baik menumpang Navy daripada naik taksi daring sendiri. Setidaknya, dia juga punya teman terlambat nantinya. Masih cewek itu sibuk memasang sabuk pengaman, Navy menyerahkan sebuah kotak bekal padanya. "Nih."

"Apa nih?" Candy mengerutkan alis.

"Baju!"

"Hah? Kok bentuknya gini?"

"Ya makanan lah, apa lagi!" Navy memutar bolamata. Tampang menyebalkan itu lagi, sungut Candy. Dan begitu cewek itu tidak cepat bereaksi, Navy menambahkan. "Cepet dimakan! Lo belum sarapan, kan? Ntar pingsan siapa yang mau latihan ngangkat karung beras?!"

"Siapa karung beras?!"

"Menurut lo?"

"Au ah, bodo amat!" Candy pun membuka tutup kotak. Ada dua iris roti isi di dalamnya, lengkap dengan keju, tuna dan sosis. Ah, kesukaannya. Candy menggigit roti isinya pelan, namun ucapan terima kasih yang telah meluncur hingga di ujung lidah sudah menguap sekarang setelah Navy mengatainya karung beras.

Cowok itu mengemudi dengan cepat, membuat Candy kemudian menghabiskan sisa waktu dengan berdoa semoga mereka sampai di sekolah dengan selamat. Dan agar ia sampai di kelas dengan selamat. Karena Navy tidak menurunkannya sebelum tiba di sekolah seperti biasa. Cowok itu tidak menurunkannya sama sekali, hingga, mobil berhenti di tempat parkir. Gerbang sekolah sudah menutup sempurna dan seorang penjaga keamanan berdiri di depan posnya. Begitu juga dengan kedisiplinan sekolah. Pak Amithab Bachan dengan kumisnya yang melegenda.

"Terlambat!" Adalah kata pertama yang menjadi sapaan pria itu pada kedatangan mereka. "Kemari kalian!"

***

Doa Candy berubah setelahnya. Ketua Kedisiplinan yang merangkap guru PJOK itu kerap membuat mereka berlari mengitari lapangan sekolah. Sebagai hukuman dan biar sehat, katanya. Kabar buruknya, hanya ada dia dan Navy sekarang. Berlari berdua menyusuri pinggir lapangan dengan banyak pasang mata yang mungkin memperhatikan.

Mau tidak mau, ancaman tentang digeprek masal penghuni grup Selir The Effects kembali menghantuinya.

Berbagai skenario buruk, secara tidak diundang mulai berseliweran di kepala Candy.

[BARISAN SELIR THE EFFECTS]

Dewi Selir ke-2: Namanya Candy Shea Arella. Kelas sepuluh. Enaknya digeprek apa dipenyet, guys?

Yera Selir ke-14: Gue lebih suka presto sih, terus diungkep.

Poppy aka Jennie Selir Baru: Hai guys, di sini siapa yang jual makanan?

Cinderella Effect [Completed]Where stories live. Discover now