27. Pengakuan?

12.9K 3.3K 349
                                    

"Ha! I'm on the next level~"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ha! I'm on the next level~"

"Aaah berisiiikkk!!!"

Candy berguling di kasurnya, meraih bantal dan menutupi wajah dengan benda itu. Ketika upaya itu tidak juga berhasil memblokir suara keras dari ruang sebelah yang nyaris memecah gendang telinga, cewek itu dengan kesal bangkit duduk.

"Napi! Awas aja, ya!"

Ditendangnya selimut yang menutupi tubuh, berikut guling. Dengan terhuyung-huyung karena mata yang masih menolak diajak bangun, Candy berjalan ke pintu, memeluk bantal. Ia berjalan menuju kamar sebelah yang sekarang ditempati oleh tidak lain dan tidak bukan adalah mimpi buruk Candy, Navian Adraha.

Begitu pintu digebrak terbuka, cowok itu bahkan tidak menyadarinya. Navy sedang berjoget ria di kursinya, hanya dengan celana pendek dan kaus longgar putih polos, menghadap komputer dengan headset di telinga dan kacamata yang Candy tahu cuma untuk gaya-gayaan.

"Bye guys, hi ladies. Mmuah~" cowok itu berputar di kursi berodanya, melayangkan flying kiss ke arah ... Candy, yang hampir tersedak berusaha menghindar.

Dengan cepat, ia melempar Navy dengan bantal. Lemparannya sukses mendarat sempurna di kepala cowok itu.

"Berisik, tahu! Orang mau tidur, ganggu aja!"

Navy menangkap bantal yang Candy lemparkan, lalu dengan wajah tidak berdosa mengorek kuping. "Hah? Apa? Apa? Tidur? Jam segini? Lo orang apa kebo?"

"Malaikat!"

"Pencabut nyawa?"

Duh. Candy mendengkus. Lalu menutup pintu kamar dengan keras. Ia seharusnya menjadi pihak yang lebih waras dan tidak usah memulai adu argumen. Percuma berdebat dengan Navy, tidak akan ada habisnya.

Candy memutuskan untuk kembali ke tidurnya. Setelah seminggu penuh disibukkan dengan sekolah, tugas dan ekstrakulikuler, dia berhak rebahan seharian hari ini, di hari Minggu. Dan itulah rencananya. Hingga setidaknya setengah jam kemudian. Ia tidak lagi mendengar suara berisik dari kamar Navy, ajaib. Mungkin cowok itu sudah tobat? Tetapi hal menyebalkannya, Candy menemukan dirinya tidak lagi mengantuk dan rebahan lebih lama hanya membuatnya pusing.

Rencana tidur seharian pun buyar sudah!

Jadi, ia bangkit dan mulai berjalan ke kamar mandi lantai dua untuk cuci muka dan gosok gigi. Masih dengan piyama, Candy kemudian berjalan menuruni tangga. Susasanya masih sama seperti tadi, sepi. Di ruang tengah, ruang tamu, dapur, hingga pekarangan samping rumah, semuanya sepi.

Kemana semua orang? Pikirnya sembari menggaruk rambut yang belum disisir. Skenario-skenario aneh yang didapat dari terlalu banyak menonton drama mulai membuat cewek itu sedikit panik. Bagaimana kalau keluarganya diculik? Bagaimana kalau rumahnya dirampok dan seluruh keluarganya dibekap di satu tempat? Atau ... bagaimana kalau zombi menyerang dan semua orang secara panik pergi meninggalkannya?

Cinderella Effect [Completed]Where stories live. Discover now