CHAPTER 24

130K 12.2K 7.9K
                                    

Ada kata-kata toxic guys,Banyak typo bertebaran juga. harap maklum yaa🥰

Jangan lupa follow Ig ku @wp.naxama

Follow anak-anak Rp juga nanti!!

Sebelum membaca, vote dulu ya. Nanti jangan lupa komen!!!

_______

Arlan dan yang lain berjalan melewati lorong sekolah yang dimana saat itu adalah jam istirahat. karena waktu telah berlalu. mengetahui banyaknya
orang yang melihat mereka karena melihat luka yang ada pada mereka. namun mereka seperti tidak heran lagi, karena mereka ada PACHINKO.

"Dik, Lo suka ya sama indah?" ditengah perjalanan itu yang devano tanyakan.

Dikta menghentikan langkahnya dan membuat yang lain juga berhenti akibat lelaki itu. "Hah! kagak anjir?!" elak nya.

"Gue liat lo yang mati-matian marahin mereka. gue makin yakin anjir sama yang devano ucapin!" tambah Erlang ikut-ikutan.

"Kagak!"

"Alah, dulu aja Lo yang ngebawa indah ke markas." sahut Alvin. "Kagak anjir!" lagi lagi Dikta mengelak.

"Udah kalau suka itu bilang aja, nanti dia keburu diambil orang lain." kata Arlan saat sedari tadi lelaki itu menyimak mereka.

"Gue gak suka sama siapapun saat ini, plis!" ucap Dikta sambil mulai berjalan, dan diikuti yang lain.

"Ya meskipun Lo suka Ade gue, gue gak bakal ngerestuin."

Kata yang membuat Dikta memberhentikan langkahnya lagi. Lalu menatap devano. "Lah ngapa?"

Erlang dan Alvin menahan tawanya, Padahal jelas begini Dikta masih mengelak saja.

"Udah ayo jalan!"

Saat diperjalanan seseorang yang sangat mereka kenal bahkan mereka menaruh kebencian itu datang menghampiri mereka dan memblokir jalan Arlan.

Dia raja, raja adalah salah satu anggota revosa yang bersekolah di sekolah yang sama dengan anggota pachinko.

Kuat banget, raja?

"Mereka sayang, yang tadi ganggu aku, sama teman aku!" Aduh seorang gadis yang berbisik pada raja.

"Kenapa Lo gak bilang sih, kalo yang ganggu Lo itu mereka?!" kesal raja. namun ia tiba-tiba mempunyai sebuah ide dalam pikirannya.

"Ada urusan apa?" Intonasi suara Arlan itu langsung menghentikan aksi Cindy dan pacarnya yang menghadang Arlan.

Disisi lain, raja menyuruh Cindy dan teman-teman nya untuk berdiri menjauh dari mereka.

Setelah itu, ia menatap Arlan dengan tersenyum. "Urusan karena kalian, udah ganggu cewe gue!" Raja maju semakin dekat menatap Arlan, berniat mengintimidasi nya.

Namun devano yang dari tadi memperhatikan itu maju menghampiri mereka.

"Selama ini gue selalu diam, atas sikap Lo yang selalu semena-mena sama cewe, tapi kali ini beda. gue gak bakal diam aja! karena cewe Lo itu udah Ngebully Ade gue!" Devano mengintimidasi.

Raja mengerutkan keningnya. "Gue kagak tau kalau sih culun itu, Ade Lo. hhahaa!" Raja tertawa aneh saat mengetahui nya.

"Badjingan, malah ketawa kek setan lagi tuh!" umpat Dikta tak tahan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARLANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang