Bab 39

855 76 3
                                    

"Tidak semudah itu Laksamana Amato"

Dari belakang tiba-tiba ada yang menyerang Amato dengan kencang.

"Boboiboy, buka gerbang dengan kuasa halilintar kau dan ambilah power sphera itu" kata Amato dan Boboiboy mengangguk mengerti.

Boboiboy pun melaksanakan perintah dan memasuki pintu dengan cepat tetapi pintu tertutup tiba-tiba.

"Ckckck Bodoh sekali kalian memasuki perangkap"

"Siapa kauuu" kata Boboiboy sambil mengeluarkan pedangnya.

"Tidak ada power sphera di sini, ruangan ini khusus untuk menyambut kau Boboiboy" katanya dan Boboiboy mengerutkan alisnya.

"Hentikan ini semua, suruh kapten kau untuk hentikan ini" kata Boboiboy dengan pelan dan dia hanya tertawa saja.

"HAHAHA kau tahu, yang melawan ayah kau hanya bawahan saya. Sayalah musuh utama kalian" katanya dan Boboiboy langsung posisi bersiap tapi ada sesuatu yang mengganjal.

"Darimana kau tahu aku anaknya?" Tanya Boboiboy.

"Mudah sekali, selama ini saya mencari informasi dan mengikuti kalian. Kau tahu, saya mengetahui ayah kau selama ini bersembunyi dari kau"

"Kau tahu kenapa?" Tanyanya dan Boboiboy pun menurunkan pedangnya.

"Karna kau hanya anak yang merepotkan" kata nya dan Boboiboy terkejut. Musuh mulai mengelilingi Boboiboy.

"Saya tahu kau dipindahkan ke pulau kecil dan tinggal bersama atok kau, kau mendapat kuasa dan mulai mengembara ke angkasa sebagai agen TAPOPS. Tapi ayah kau tetap bersembunyi"

"Itu karna kau tidak berguna, kau suka merusak rencana" katanya dan Boboiboy hanya menunduk yang tanpa sadar dagunya sudah dipegang oleh musuh.

"Sama seperti sekarang, kau merusak misi ini" katanya dan sebelum Boboiboy merespon ada sinar hitam menyelimuti mereka berdua dan masuk dimensi putih.

Tiba-tiba dari atas, kurungan jatuh dari atas Boboiboy hingga Boboiboy terjatuh dan menatap terkejut.

"Apa inii" kata Boboiboy yang mulai panik dan dia hanya tertawa, dibalik nya Halilintar sudah mengeluarkan pedang halilintar dan siap menebas tapi langsung dielak dengan cepat.

Taufan pun ikut membantu dan saat mereka berdua mengalihkan, Blaze mencoba mengeluarkan lahar di tangan dan menempel pada kurungan.

"Siall, kenapa tidak bisaa" kata Blaze dengan sekuat tenaga menarik kurungan.

"Ini dimana?" Tanya Boboiboy dan Solar terbang di depannya.

"Ini dimensi elemental, seharusnya kau tidak masuk di sini" kata Solar dan Duri di sampingnya mengeluarkan akar duri tapi Solar menghela napas.

"Lahar saja tidak bisa bagaimana dengar akar" celetuk Solar dan Duri hanya cemberut.

"Sudah jangan mulai berantem lagi" kata Gempa dan mengeluarkan guntukan tapi tanah bagian kurungan tidak terpengaruh.

"Ini aneh" kata Gempa.

Tiba-tiba, Taufan dan Halilintar kembali dan melihat orang itu hanya tertawa lebar.

"Bodoh sekali kalian, sekarang ini sudah ada di kendali saya dan kalian bertingkah, maka majikan kalian yang akan kena akibatnya seperti....iniii!!!" Teriak orang itu dan Boboiboy mulai tidak bisa bernapas.

"Boboiboyyy" teriak Taufan dan Duri.

"Kau mau apa dari Boboiboy, kau tak akan melakukan hal seperti ini" kata Ice yang sedari diam.

"Tentu saya ingin mengendalikan tubuhnya, tenang.. tidak akan 1 hari penuh saya kendalikan. Hanya di saat penting saja hahaha" kata orang itu dan mereka pun menatap dengan sinis.

"Kalau kalian setuju, dia akan selamat. Keputusan ada dari kalian" kata orang itu, Gempa, Ice dan Solar pun saling menatap smabil mengangguk.

"Baiklah, lepaskan Boboiboy" kata Gempa dengan pelan dan Boboiboy menarik napas tersengal-sengal.

"Boboiboy" kata Blaze dan memegang kurungan tetapi ada sengatan listrik hingga Blaze terpental.

"Apa?" Kata Blaze.

Difference [ Boboiboy and Ejen Ali Fanfiction ]Where stories live. Discover now