Kalo boleh jujur, Santosa ketika
pake baju Koko ditambah pake peci, duh maa syaa Allah gantengnya makin nambah. Udah soleh, pinter, tampan pula. Sungguh ciptaan Allah yang mendekati kata sempurna.

Fauna mengangkat sudut bibirnya. Ia terpesona dengan ketampanan cowok itu hingga ia tidak mengedipkan matanya sedikit pun. Fauna tersadar kalau Santosa menatapnya juga.

"Apa lo?" ucap Santosa dingin.

"Hah?" Fauna pura-pura tidak mengerti.

Fauna merubah posisinya menjadi berdiri, lalu melangkah mendekati suaminya. Dengan sengaja Fauna memeluk tubuh suaminya membuat Santosa terkejut.

"Ngapain lo peluk-peluk gue?"

"Gak papa lagi pengen aja," ucap Fauna dengan suara lembut.

"Lepasin, gue mau mandi," ujar Santosa. Merasa tak nyaman dipeluk seperti ini.

"Gak mau, bentar lagi, ya?"

Santosa menghela napas. Walaupun cewek itu memeluknya tapi ia tidak membalas pelukan Fauna.

Kenapa dengan perempuan ini tiba-tiba saja memeluknya. Santosa ingin sekali melepaskan tubuh cewek itu yang memeluknya dengan erat, tapi entah kenapa dihatinya paling dalam berkata jangan.

"Sa, hari ini tanggal berapa?"

"19.

"Lo gak inget?"

"Maksud lo?"

Fauna menghela napas pelan.
"Hari ini itu hari pernikahan kita yang ke 5 bulan, Sa," ucap Fauna memberi tahu. Ia melepaskan memeluk cowok itu.

"Trus?"

Fauna menghela napas panjang. "Lo gak peka ihhh ...."

"Gak penting!" desis Santosa mengalihkan pandangannya.

Fauna menunduk. Air matanya berjatuh begitu saja membasahi pipinya. Ia mengusap air bening itu dari matanya. "M-maaf, Sa. Gue belum bisa jadi istri yang seperti apa yang lo mau, dan maaf karena gue lo harus nikah sama gue dengan terpaksa."

"Gak usah minta maaf, udah terlanjur juga."

"Tapi ... lo ci-cinta gak sama gue?" Fauna mendongak menatap wajah Santosa.

"Gue gak ada perasaan sama lo," balasnya.

"Sedikit pun itu gak ada, Sa?"

"Enggak."

"Kalo semisalnya nanti lo ada perasaan sama gue gimana?"

"Gak akan mungkin".

"Gak ada yang gak mungkin, Sa. Walaupun sekarang lo gak ada perasaan sama gue, tapi gue yakin suatu hari nanti lo bakalan cinta sama gue."

Mendengar itu lantas Santosa tertawa
pelan seraya menggelengkan kepalanya. Membuat Fauna terus menatapnya. "Gausah halu lo, sampai kapan pun gue gak akan pernah suka sama cewek kayak lo!"

Entah mengapa setelah mendengar perkataan itu ada rasa sakit di dalam hati Fauna. Tapi ia berusaha menyembunyikannya.

"Dan asal lo tau ya, gara-gara lo datang dikehidupan gue, hidup gue jadi berubah setelah bertemu sama lo!" lanjut Santosa.

Mata Fauna berkaca-kaca. Ia memegang tangan suaminya, namun cowok itu menepisnya. "Maaf." Hanya itu yang keluar dari mulut Fauna.

"Gak usah pegang-pegang lo!" Santosa menghempas tangan Fauna dari tangannya. Lalu ia melangkah pergi dari sana.

Fauna menatap kepergian suaminya yang sudah tidak terlihat lagi.
Sa, gue akan buat lo jatuh cinta sama gue," batin Fauna.

🌙🌙🌙🌙

SANTOSA {END}Where stories live. Discover now