CHAPTER 12

13 2 0
                                    

12. RASA BERSALAH




Leah memandang ragu kearah mansion di hadapan nya, ini adalah kediaman Cayena. Ia datang kemari dengan maksud untuk meminta maaf atas segala perbuatan ibunya yang merusak keluarga bahagia Cayena. Ia benar benar ingin memiliki hubungan yang baik dengan kakak tirinya itu.

Langkah nya terhenti saat melihat begitu banyak penjaga yang berjaga di dalam. Ia pasti tidak akan dibiarkan masuk begitu saja. Ia takut jika ia memaksa masuk sekarang Cayena akan semakin membenci nya.

Leah menghela nafas berat, sepertinya hari ini bukan waktu yang tepat untuk dirinya meminta maaf. Ia berbalik dan mulai menelusuri jalanan yang sangat sepi. Butuh waktu sekitar setengah jam untuk dia sampai kesini karna tidak ada kendaraan umum yang bisa masuk kemari.

Kini ia benar benar menyadari betapa kayanya Cayena hingga ibunya bisa gelap mata dan menjadi selingkuhan ayahnya sekarang. Tetap saja, seharusnya ibunya berpikir ulang karna saat itu ibu kandung Cayena tengah hamil.

Apa harta begitu penting bagi ibunya?

Leah meraih ponsel nya yang berada di tas sandang nya, ibunya menghubungi nya. ia memang keluar sejak tadi pagi tanpa memberi tahu siapapun, ibunya pasti khawatir dengan nya.

“iya ibu?”

“kamu dimana? Kenapa keluar tanpa memberitahu siapapun? Ayah dan ibu sangat cemas memikirkan mu”

 

Suara ibunya terdengar benar benar cemas, ini pertama kalinya Leah pernah melakukan hal ini. “maaf ibu, Leah hanya bertemu dengan seorang teman tadi. Leah akan kembali sekarang”

“teman? Lebih baik kau tidak usah bertemu dengan teman teman mu dulu, mereka akan menghina mu jika tau keadaan kita sekarang”

 

“tidak apa apa ibu, aku harus tetap kuliah. Aku akan segera lulus dan mendapatkan pekerjaan untuk membantu ekonomi keluarga kita.” Leah menggenggam erat tali tas sandang nya, kali ini iai benar benar merutuk kebodohan nya sendiri. Jika saja ia bisa sedikit pintar mungkin ia sudah lama menyelesaikan gelar nya dan mendapatkan pekerjaan.

“baiklah, cepat lah pulang. Ayah dan ibu akan menunggu mu”

 

Sambungan terputus dan Leah kembali menyimpan ponsel nya ke dalam tas sandang nya. ia mendesis pelan ketika merasakan pegal di kedua kaki nya, ia tidak terbiasa berjalan kaki seperti ini.

Selama ini ia benar benar memiliki segalanya hingga ia begitu santai karna masa depan nya sudah terjamin, setidaknya itu yang selalu ibunya katakan sampai ia mengetahui bahwa ayahnya ternyata memiliki seorang anak yang lain. Bahkan fakta bahwa ibunya adalah seorang perusak rumah tangga orang lain.

Leah terduduk di tepi trotoar jalan saat ia tidak sanggup lagi untuk berjalan karna kaki nya yang sudah terasa sangat pegal. Ia menangis, ia tidak menyangka kehidupan sempurna nya akan hancur dalam satu kedipan mata seperti ini.

Tapi ia sama sekali tidak menyalahkan Cayena akan segala hal yang sudah ia alami karena gadis itu, ia pantas menerima nya.






****





“Kau tidak akan menghampirinya?” Nicholas melirik Cayena yang berdiri di hadapan jendela dengan segelas Wine di tangan nya.

Cayena tidak bergeming, ia menghabiskan Wine di tangan nya dalam sekali tegukan. “aku tidak peduli padanya, kau bisa menghampiri nya jika kau mau”

THE TWO GREAT SEDUCER'SWhere stories live. Discover now