132. Hah Bojong Gede Lagi?

13 3 12
                                    

"Tantangan hari ini...Masak ayam penyet!"seru Tobey Maguire, salah satu dosen yang mengajar di mata kuliah tata boga. Cedric sudah berdiri dengan rapi di depan meja khusus layaknya acara master chef.

Annabeth dan Lidya langsung saling berbisik satu sama lain."Mana gue jarang masak lagi, gue takut aja hasil nya kagak memuaskan,"ujar Annabeth. Sedangkan Lidya hanya mengangguk pasrah.

"Lu bisa kagak?"tanya Harry (Osborn) kepada Minho. Minho hanya mengangguk, nampaknya tak ada masalah. Sebab Minho memang sudah terbiasa masak.

"Ini mah di Bento aja, gradfood juga bisa ya kan?"tanya Cedric kepada Finn Collins, yang berada tepat di sampingnya."Gak boleh gradfood anjir"balas Finn.

"Waktu kalian mengambil barang-barang lima detik. Satu, dua, tiga, cepetan mulai!"seru pak Tobey. Cedric mulai panik, sama halnya dengan Isaac yang mulai kalang kabut.

"Keranjang, keranjang gue mana lagi?"Cedric menjadi semakin panik. Tapi untung dia bisa menemukan apa yang dia cari, keranjang. Dan tak lupa pula barang-barangnya.

Waktu memasak mereka pun habis, Cedric dan yang lain juga sudah siap dengan masing-masing menu yang tersedia di atas meja. Nantinya menu itu akan di coba oleh Mr Tobey, selaku dewan juri.

"Kamu masak apa?"tanya Mr Tobey."Saya masak ayam penyet Mozarella, samaa...Udah itu aja,"jawab Cedric."Ini rasa nya kok kayak prambon? Kamu gradfood ya?"tanya dosen itu lagi.

"Hmmmm enggak."Cedric berusaha menjelaskan, tapi Mr Tobey sudah terlebih dahulu mengambil keputusan."Dengan berat hati, kamu saya keluarkan dari kelas ini. Kalau mau bergabung silahkan kalau sudah ada jadwalnya lagi."

Cedric kaget, tapi dia juga lega. Sebab dia yang pertama kali keluar dari kelas, sudah seperti orang yang tak punya beban. Minho saja sampai geleng-geleng kepala.

Umbridge datang memasuki kelas. Lengkap dengan pakaiannya yang serba pink, topik pink dan kacamata pinknya pun tak pernah ketinggalan. Sebenarnya jam matkul  Umbridge adalah jam yang amat dihindari oleh banyak mahasiswa, terutama bagi Jasper.

"Anak-anak udah pada makan belum?"tanya Umbridge, usai dia duduk di kursi pink kebanggaannya." Belum bu, belum"seru Jasper. Dia tampak malas menjawab pertanyaan Umbridge.

Umbridge langsung mengeluarkan uang dari dompet pink milik nya."Oke, Jasper, tolong kamu beliin ibu burger di kantin, kopi Starbucks satu, sama isiin spidol ya!"pinta Umbridge.

"Di azab lu bu, udah ngasih nilai jelek. Disuruh-suruh mulu."Jasper melipat kedua tangannya di depan dada."Kenapa sih kamu kalau di suruh ngejawab mulu?"tanya Umbridge.

Dengan santainya Jasper malah menjawab pertanyaan Umbridge."Ya tugas saya kan di kampus buat belajar bu, bukan jadi babu."Berani kamu ngejawabin saya ya!"titah Umbridge.

Para mahasiswa dan mahasiswa di bangku belakang malah menjadi khusyu, ketika melihat Jasper yang berani mengajak dosennya adu argumen.

"Itu namanya interaksi bu. Ibu nanya saya jawab, kalau ibu nanya saya pukul itu namanya gebuk-gebukan,"balas Jasper. Sedangkan Terence malah asik makan popcorn.

"Nih anak bener-bener ya!"Umbridge rupanya juga mulai terpancing dengan ulah salah satu mahasiswa yang ada di kelasnya itu."Udah bayar spp gak boleh telat, disuruh-suruh mulu, haduh."Jasper masih tak habis pikir.

"Kamu pikir, kamu jadi murid sudah menyenangkan?"tanya Umbridge."Ibu pikir, ibu jadi dosen sudah menyenangkan?"tanya Jasper balik. Dan masih berlanjut saja.

"Kamu tinggal disuruh beliin burger sama kopi Starbucks, sekalian isiin spidol susahnya minta ampun, saya kasih C kamu ya!"ancam Umbridge. Namun Jasper sama sekali tak terpengaruh."Iya deh bu, saya beliin. Tapi ingat...Bukan berarti saya kalah ya di perdebatan kali ini, hanya karena saya beliin apa yang ibu mau."

Saat nya jam istirahat, para mahasiswa dan mahasiswi mulai berhamburan keluar kelas, salah satunya adalah Jasper. Dia tampak berkumpul dengan yang lain.

"Gue kagak biasanya lihat lu berani debat gitu sama dosen. Ini momen yang langka, iya kayak woi?"Terence menyenggol lengan Hannibal dan Tobias.

"Iye, tadi itu keren banget,"ujar Tobias. Pemuda itu kali ini tengah asik menyantap burger yang dia pesan di kantin."Boba Silverqueen enak banget,"gumam Natasha.

Dari arah lain nampak lah teman-temannya yang lain berjalan menghampiri Jasper, salah satunya adalah Alice. Dia tak sendiri, tapi bersama dengan Wyatt.

"Bagi duit dong!"seru Wyatt. Tanpa basa-basi Jasper langsing memberi apa yang Wyatt mau, nih bocah masih sempet-sempet nya ngerusak momen orang.

Usai mengatakan itu, Wyatt langsung pergi bergabung bersama teman-temannya. Alice menatap sekilas ke arah Wyatt."Gimana kelas lu hari ini Jas?"

"Ya baik-baik aja, cuman tadi gue sempet debat sengit sama Mak Lampir, canda. Tapi emang mirip sih kelakuannya,"ucap Jasper. Alice sudah tahu siapa yang Jasper maksud.

"Sayang aja tadi lu gak sekelas sama kita. Coba kalau sekelas, dijamin pasti bakal seru. Sih Jasper bikin Umbridge kicep!"seru Natasha, kali ini dia sambil makan puding.

"Iya tadi gue ada matkul nya pak Clint Barton. Lain kali kalau satu kelas mungkin gue juga bakal lihat adegannya, wkwkwkwkwk!"seru Alice. Masih banyak lagi obrolan yang tercipta.

Kendati demikian, Jasper masih menyimpan kekesalan dengan dosen yang identik dengan warna pink itu. Dia juga semakin merasa tak nyaman, wkwkwkwkwk kasihan Jasper.

Tadinya gue mau yang debat sama Umbridge sih Matt, tapi Matt terlalu lawak kalau di cerita ini, jadinya gue ganti aja sih Jasper.

Lu bayangin aja suara Umbridge pas ngomong kayak di film kelima sama ketujuh bagian dua, terus Jasper cara ngomongnya kayak di sepanjang film Twilight 😭😭😭





























Confused To see Them || Oliver - Hermione ||Where stories live. Discover now