Lana.

481 33 18
                                    

"Okey..... Lana...."

"Dengarkan mama." Lumine berjongkok di depan gadis kecil tersebut, kedua tangannya menggenggam pipi Lana yang terasa dingin. "Untuk saat ini.... Mama akan mengirim Lana untuk tinggal sama Papa.... Tapi, tolong.... Jangan beritahukan identitas Mama ke Papa ya...."

Lana, gadis kecil yang akan menginjak usia enam tahun minggu depan itu, menatap Ibunya dengan kedua mata biru yang sepertinya ia dapatkan dari Ayahnya.

"Mengerti?" Tanya Lumine.

Perlahan Lana menganggukkan kepalanya, setelah itu Lumine mendaratkan sebuah kecupan di kening Putrinya itu. Wanita yang masih berusia 23 tahun itu akhirnya membawa Lana masuk ke salah satu gedung tinggi yang ada di Snezhnaya. Banyak irang yang sibuk berlalu lalang kesana kemari, mengenakan setelan jas, semuanya terlihat monoton.

Lumine membawa Lana duduk di area duduk dekat resepsionis.

Tidak lama menunggu, Lumine kembali ke Lana. "Tunggu disini..... Okey? Papa kamu bakal datang sebentar lagi."

"Mama.... Mau kemana?" Tanya Lana.

Lumine terdiam. "Mama.... Harus cari uang, nanti kalau sudah dapat uang yang banyak kita bisa beli mainan yang banyak. Okey? Jadi sekarang.... Lana sama Papa dulu ya?" Tanya Lumine.

Namun, Lana mengerutkan alisnya. Sedikit bingung. "Kenapa.... Mama gak mau ketemu Papa?" Tanya Lana dengan polosnya.

Lumine kembali terdiam.

Ayah Lana....

Ajax Astakhova, seorang usahawan muda yang sudah memiliki berbagai macam usaha di usianya yang masih menginjak 25 tahun itu. Hubungan Ajax dan Lumine tidak lebih dari sekedar teman sex yang saling memuaskan nafsu mereka satu sama lain dan dari hubungan itu, Lumine mengandung Lana,

Lumine kemudian memutuskan untuk tidak memberitahukan Ajax dan menghilang dari kehidupan Ajax, Namun, disini dia terlilit hutang untuk menghidupi putrinya.

"Ini... Urusan orang dewasa, sekarang Lana tunggu disini.... Mama akan segera kembali."

Lumine akhirnya kembali mengecup kening Lana, sebelum akhirnya ia mulai melangkahkan kakinya keluar dari gedung itu.

Beberapa pekerja menatap Lana yang masih duduk di area tunggu. Kenapa ada gadis kecil di perusahan besar itu?

Sungguh pemandangan yang tidak biasa.

Hingga akhirnya,

Itu dia, Ajax Astakhova. Lana menatap Pria yang keluar dari pintu lift yang diikuti oleh seorang asistennya. Hawa ruangan seketika langsung menjadi dingin, seakan saat ini ada badai salju disana.

"Wanita? Apa yang kau bicarakan?"

"Iya Tuan, Wanita itu mengatakan Anda harus menemui seorang Gadis.... Dia.... Gadis ini." Ucap Asistennya, ia menunjuk kearah Lana yang masih membeku ketika tatapan mata Ajax mengarah kepadanya.

"Gadis kecil?"

Asistennya menganggukkan kepala, "Entahlah, tapi Wanita itu mengaku.... Jika gadis ini adalah Putri Tuan...."

"Papa....." Gumam Lana, menatap dalam ke mata biru yang persis seperti matanya itu.

"Apakah perlu Saya lakukan tes DNA.... Membuktikan jika Gadis ini bukan anak anda dan Saya akan memulangkannya kembali ke ib....-"

"Tidak perlu."

Ajax berjongkok dihadapan Lana. "Siapa namamu?" Tanya Ajax,

Hal itu membuat Lana akhirnya tersadar dari lamunannya. Ia terdiam sebentar, menatap Ajax dan Asistennya itu secara bergantian.

Lumiere du Soleil||Heroine Series|| GENSHIN IMPACT CHILUMI FANFICTION||Where stories live. Discover now