Everybody Talks

680 40 13
                                    

(lagu yg dinyanyiin Childe judulnya "Everybody Talks")

"I found out that everybody talks
Everybody talks, everybody talks."

Saat itu juga musik berhenti, Childe mengambil nafas sebentar. Setelah bernyanyi empat lagu, nafasnya lumayan ngos-ngosan. Terdengar suara langkah kaki di belakang kerumuman penonton.

Dari atas panggung ia dapat menemukan gadis yang di tunggu-tunggunya sedari tadi.

"THERE SHE'S, THAT'S MY FAVORITE GIRL!"

Semua mata tertuju kepada gadis yang baru saja diseret ke lapangan kampusnya, Childe menunjuk Lumine yang tidak tahu apa-apa itu. Tidak lama musik kembali bermain.

"It started with a whisper
And that was when I kissed her." Childe melanjutkan nyanyiannya, semua orang langsung bersorak.

Lumine masih bingung dengan apa yang baru saja terjadi, dari ruang kantor panitia ia ditarik oleh Xiangling dan Hu Tao ke area panggung tempat band Childe saat ini tengah bernyanyi.

"And then she made my lips hurt
I could hear the chit chat."

Kerumunan membuka jalan untuk Childe mendekati Lumine, Childe masih tetap menyanyikan lirik-lirik lagunya hingga ia sampai kembali ke chorus. Banyak mahasiswi yang melihat hal itu teriak histeris, bagaimana tidak Childe atau biasa yang dipanggil dengan sebutan Kak Ajax, saat ini terang-terangan mengatakan kepada siapa saja yang ada di lapangan kampus itu gadis yang disukainya itu.

"Childe.... Apa yang.... Uwah.... Hei!!" Lumine di dorong oleh penonton yang histeris sendiri, mendekatkan dirinya kepada Childe hingga kini, mereka berada di tengah-tengah lapangan saling menatap satu sama lain.

"Everybody talks, everybody talks
Everybody talks, too much."

Musik kembali berhenti sekali lagi, membuat Lumine merasa sangat canggung di tatap oleh semua orang di kampus ini. Bahkan ada yang menonton mereka dari balkon.

"Lumine, lu mau ga jadi pacar gue?"

Lumine terdiam, matanya melebar. Tepat ketika Childe mengatakan hal itu melalui mic yang sudah pasti akan terdengar di seluruh kampus, membuat seluruh penonton menyoraki keduanya.

Bahkan beberapa dosen muda yang saat itu ikut menonton, hanya tersenyum melihat dua sejoli itu.

Childe mengulurkan tangannya, Lumine masih diam memandangi tangan tersebut. Ia perlahan menggenggamnya dan mengangguk.

"Iya, Aku mau." Balas Lumine.

Musik background kembali bermain, tapi kali ini Childe tidak ikut bernyanyi ia terdiam diiringi suara sorakan dan semangat para penonton ketika Lumine menerima Childe.

Tanpa ragu, Childe mencium Lumine tepat di bibirnya. Di depan ratusan mungkin ribuan Mahasiswa kampus Teyvat saat itu, semua penonton mengeluarkan handphone mereka dan mengambil gambar dari pasangan baru itu.

Jauh dari tempat itu, ada seorang pria yang saat ini menatap Childe dengan tatapan mematikannya.

"ITU ADEK GUA WOIIII!!!!!" Seru Aether dari balkon lantai tiga.

Hae.... Kembali lagi bersama Author, jadi ini cuman cerita pendek yang sangat pendek untuk ngehibur kalian.

Saya sudah terlalu sering ngasih kalian crita yg Angst atau rada Angst, jadi saya kasih cerita lucu sekarang.

Kalau klian pengen lanjutannya bilang ya! Te heee

Hope you guys enjoy! And.... Comment dong, biar saya tau kalau ceritanya ngehibur kalian!

Lumiere du Soleil||Heroine Series|| GENSHIN IMPACT CHILUMI FANFICTION||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang