Her Secret (3)

509 34 19
                                    

Tok.... Tok.... Tok....

Lumine yang tadinya tertidur lelap itu dibangunkan dengan suara ketukan pintu itu. Perlahan ia membuka kedua matanya, merasakan tangan Ajax yang melingkar di pinggulnya dan begitu juga dengan kakinya yang menahan Lumine. Lumine kemudian mencoba untuk melepaskan pelukan Ajax,

Setelah berhasil lepas, ia dapat melihat dengan jelas tubuhnya yang dipenuhi dengan Kiss mark yang Ajax berikan.

Tok... Tok...

Ia kembali mendengar suara ketukan itu, cepat-cepat Lumine memungut Piyamanya dan mengenakannya. Ketika ia mulai melangkahkan kakinya, dapat dirasakannya denyutan di area selangkangannya. Mungkin, karena ini pertama kalinya ia melakukan Sex dengan pria 'sungguhan' rasanya sangat berbeda ketika kau hanya menggunakan Dildo.

Tangannya lalu meraih ganggang pintu dan membuka kuncinya.

Nyonya Yvena.

Lumine sedikit terkejut ketika melihat Yvena berdiri di depan pintu kamarnya itu, Yvena dapat melihat Putranya yang tertidur di kasur kamar Lumine.

Tanpa sehelai baju sama sekali, hanya selimut yang menutupi tubuhnya. Hal itu membuat dahinya mengerut. Tatapannya lalu teralih kepada Lumine yang berdiri di hadapannya itu, "Selamat Malam, Lumine."

"Nyonya... Yvena... Ma... Malam...." Tubuh Lumine terasa panas dingin ketika ia menatap mata Yvena. "Ada yang ingin saya sampaikan. Ikut Saya."

Nyonya Yvena lalu berjalan mendahului Lumine, sementara gadis itu menatap Ajax yang tertidur sebelum akhirnya ia menutup pintu kamarnya dan menyusul Yvena. Mereka berdua berjalan menyusuri koridor rumah besar itu, walaupun rumahnya besar tetapi penerangan di malam itu terbilang minim.

Akhirnya, mereka berdua sampai di kantor Yvena. Satu-satunya ruangan yang memiliki lampu menyala.

Lumine dapat menemukan berbagai macam Desain-desain baju yang sedang Yvena kerjakan untuk Koleksinya di musim ini. Yvena duduk di kursinya, "Silahkan duduk."

Ia menuruti Yvena dan kemudian duduk di hadapan Wanita itu.

"Saya ingin Kau pergi meninggalkan Ajax dan jangan pernah muncul di kehidupannya lagi."

Eh...?

Nyonya Yvena,

Kenapa?

Lumine dibuat terdiam seribu bahasa ketika mendengar permintaan Wanita itu, "Saya berikan uang untuk biaya rumah sakit Kakakmu dan setelah itu.... Tinggalkan Ajax. Hmmm bagaimana?" Tanya Yvena, Lumine masih dibuat tidak habis pikir oleh wanita itu. Ia terlalu naif telah mempercayainya, benar...

Seharusnya Lumine menolak bantuan Yvena,

"Ta.... Tapi Nyonya...." Lumine menggenggam ujung piyamanya, tangannya menjadi berkeringat.

"Saya me... Mencintai Ajax."

BRUUUKK....

"Cinta, kalian itu masih remaja apa yang kalian tahu tentang Cinta!? Ini demi kebaikan Ajax."

"Kau hanya membawa pengaruh buruk untuk Ajax. Sekarang pergi dan bawa uangmu ini." Nyonya Yvena menyerahkan sebuah cek, tertulis di atas cek itu nominal sebesar 100.000.000 Mora, ini lebih dari cukup bagi Lumine. Namun, ia tidak ingin meninggalkan Ajax begitu saja. "Nyonya, Saya mohon.... Saya mohon...."

"Ajax adalah satu-satunya orang yang mau menerima Saya! Saya benar-benar mencintainya...." Seru Lumine, ia mengeluarkan seluruh isi hatinya dihadapan Wanita Arogan itu.

Ia benar-benar mencintai Ajax.

Dan, ia tidak ingin membuang satu-satunya orang yang menerima segala kekurangannya. Namun, disisi lain Ia juga sangat membutuhkan uang.

Lumiere du Soleil||Heroine Series|| GENSHIN IMPACT CHILUMI FANFICTION||Where stories live. Discover now