28 ◕ Hesitation (🇮🇩 Vers)

Start from the beginning
                                        

Chanyeol juga lelah. Mencoba mengingat semuanya membuatnya kesakitan dengan sangat. Namun tidak mengingatnya juga membuatnya putus asa.

Chanyeol yang menunduk dan malah menangis membuat Joohyuk sedikit terbawa emosi. Ia mencengkram bahu Chanyeol dan sedikit menekannya.

“Kau mengingat sesuatu?”

Chanyeol menggeleng pelan. Namun gelengannya tampak ragu membuat Joohyuk menggertakkan giginya.

“Tatap mataku”

“T-tidak..”

“TATAP MATAKU!!”

Chanyeol menangis, kali ini isakkannya muncul tanpa dapat ditahannya. Ia menatap Joohyuk takut, joohyuk menatapnya tajam.

“Katakan, kau mengingat sesuatu?”

Chanyeol menggeleng. Membuat Joohyuk menghela nafasnya lalu menjauh. Ia menegakkan tubuhnya dan tertawa sarkas setelah menyisir rambutnya keatas dengan sela kosong jarinya.

“Fuck”
   


BRAAAK!!!
 
  

“Hiks.. ma—maafkan aku, hiks..”

Chanyeol bergetar hebat ketika Joohyuk menyapu bersih seluruh kosmetik diatas meja rias. Ia kemudian berlalu keluar meninggalkan kamar dengan membanting pintu utama dengan kasar.

Chanyeol menangis semakin keras. Kali ini ia bahkan meraung karna rasa kosong dan hampa pada hatinya semakin nyata.

Seolah ia ingin mengingat sesuatu yang penting namun tidak bisa. Rasanya ia melupakan hal yang penting dan itu membuat frustasi karna ia selalu kesakitan setiap kali ia mencoba mengingatnya.

Chanyeol benar-benar merasa kosong. Ia merasa kesepian dan sendirian. Dan Chanyeol bersumpah,

Ia merindukan seseorang yang bahkan masih tak dapat diingatnya.





















 













.
.
.













 






“Seharusnya kita tidak pernah bertemu”
  



Sehun terbangun dari mimpi buruknya. Jantungnya berdebar dengan cepat. Menyakitkan. Nafasnya memendek. Ia menangis.

Wajah Chanyeol yang menangis, kemudian memeluknya dan berkata bahwa mereka tidak seharusnya bertemu.
Sehun takut.

Dia takut dengan fakta bahwa ia berada di Korea Selatan, ingin mencari Chanyeol.

Namun apakah Chanyeol ingin ditemui olehnya?

Bagaimana jika Chanyeol tidak ingin ditemuinya..

Bagaimana jika Chanyeol memang hidup bahagia disini?

Bagaimana jika pertemuan mereka kelak hanya akan membawa air mata? Hanya akan menyakiti Chanyeol?

Memikirkan hal itu memuat Sehun menangis semakin menyedihkan. Tanpa suara ia menangis dan mencengkram seprai. Dadanya terasa begitu menyempit, nafasnya memendek dan memberat.

“Haahh… Haahh…”

Sehun mencengkram kaus tidurnya. Susah payah ia berdiri mencari alat bantu nafas yang dibawakan dokternya dari Guangzhou.

“Pa… Haaaah… Papa…..”

Suaranya lemah, nafasnya memberat. Ia sudah tidak mampu lagi menangis. Semua pikirannya fokus pada rasa sesaknya untuk bernafas.

Krisyeol; The Immutable TruthWhere stories live. Discover now