I'm Yours ll Arche.

1.1K 84 10
                                    

Seorang lelaki tampan menginjakan kakinya disebuah Mansion mewah milik kedua orangtuanya. Dia berjalan dengan langkah lebar juga punggung yang nampak terlihat tegap, mata tajamnya berhenti disebuah titik yang membuat dirinya kehilangan fokus. Dirinya terdiam ketika melewati sebuah kamar dengan memberikan pandangan yang sulit diartikan, dia disuguhkan dengan pemandangan yang entah kenapa membuat hatinya terluka.

Ternyata jarak saja tidak bisa membuat sebuah masalah selesai, terkadang kita sengaja melarikan diri dari masalah yang sedang kita alami. Berfikir bahwa masalah itu akan selesai dengan sendirinya, tapi pada kenyataannya tidak ada masalah yang akan terselesaikan tanpa diselesaikan. Kemanapun dirimu pergi dan lari, masalah akan selalu terus mengikuti dan seakan menghantui. Karena tidak ada masalah yang akan selesai dengan sendiri.

Hal itu pun terjadi dengan Arche, dirinya sengaja meninggalkan tempat kelahirannya, dan menjalankan tugas dari sang ayah untuk menjalankan sebuah bisnis di negara Jepang. Tetapi semuanya terasa percuma. Bukan nya hilang, rasa itu malah seakan merindukan pemilik nama yang selama ini sering ia utarakan dalam doa agar selalu bahagia meski tak bersamanya.

Dengan langkah yang lebar, dia pergi begitu saja lalu menuju kamar miliknya. Melepas seluruh pakaiannya hingga menyisakan celana pendek selutut dengan atasan yang tidak memakai apapun. Melemparkan tubuh lelahnya diatas ranjang yang begitu empuk juga lembut, memejamkan mata yang nampak sangat lelah juga. Tanpa terasa air mata miliknya luruh begitu saja, turun melalui ujung matanya dan terus berlanjut hingga menetes diatas sebuah bantal yang sedang dia gunakan. Bibirnya yang terlihat pink natural bergetar kecil seakan menahan rasa sakit yang ingin dia utarakan.

"Gw gak salah...." Lirih nya dengan mata yang terus ia pejamkan.

"Gw gak salah...."

"Gw gak salah hiks... Sakit, s-sakitth hiks...."

"Gw gak pernah berharap hikss ini semua.... Gw gak salah...."

Bughhh!

Dengan kencang Arche meninju dada nya sendiri, bukan sekali, melainkan berkali-kali. Entah kenapa rasa sesak terasa semakin menghimpit dadanya sehingga dia kesulitan bernafas. Arche membuka sedikit mulutnya agar bisa merasakan pasokan udara masuk, memijit pelipisnya lalu kembali bergumam bahwa semua ini bukanlah salah dirinya.

"Boy, Are you ok? Berhenti menyalahkan dirimu sendiri karena ini bukan salah mu." Cetus Devando yang ternyata sedari tadi bersandar di pintu yang telah dia tutup.

"Dad, I'm lost my mind...." Arche berbicara sangat pelan. Bahkan suaranya terdengar seperti bisikan, belum lagi nafasnya yang tersendat-sendat.

Devando memindahkan sebuah kursi lalu ia tempatkan disamping ranjang putra bungsunya. Devando menatap prihatin kearah putranya yang nampak putus asa, wajah dan juga telinga yang berubah menjadi merah, dia tidak tega melihatnya.

"Ini bukan s-salah aku....."

"Sudah cukup!" Tegas Devando yang sudah tidak tahan melihat Arche yang terus-menerus menyangkal bahwa dirinya tidak salah.

"Dad, aku gak bisa... Hiks k-kalau daddy tau! Daddy juga bakal marah hikss..."

"Memang nya apa yang daddy tidak tahu."

Devando sengaja memancing Arche agar mengeluarkan seluruh isi hatinya. Sebenernya Devando sudah tau bahwa Arche memiliki perasaan lebih terhadap Aell, dia bisa melihat dari mulai sikap, nada bicara, juga perhatian berlebihan yang diberikan Arche terhadap Aell. Namun sayangnya Veronica tidak menyadari perasaan putra bungsunya sendiri. Berbeda dengan Devando yang memang memiliki kepekaan terhadap sekitar, terutama pada kedua putranya.

I'm YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang