I'm Yours ll Persiapan.

2.1K 131 0
                                    

Jam sudah menunjukan pukul 08.13 pagi. Aell membuka kedua matanya karena merasakan sinar mentari yang memaksa masuk melewati celah tirai jendelanya. Aell berusaha membalikan tubuhnya namun tak bisa, Theo begitu erat memeluknya. Aell perlahan mengangkat lengan kekar Theo untuk dipindahkan, tapi Theo hanya menggeleng lalu menelusup 'kan kepalanya ke leher Aell, dia mengendus-endus leher Aell dengan gemas.

"Kak! Geli ih!" Aell mulai kesal, dia manjauhkan wajah Theo dengan perlahan.

"Kenapaaaa?" Balas Theo dengan suara serak khas bangun tidur, dia mengucek matanya lalu menatap Aell sambil tersenyum.

"Lepasss, aku mau buat sarapan. Katanya mau ke butik." Rengeknya.

"Uuuuu gemes nya baby Theo." Theo mengecup singkat bibir Aell dengan gemas.

"Udah ah jan cium, jorok!" Aell menghempaskan tangan Theo lalu terduduk, dia meregangkan tubuhnya yang terasa pegal.

Theo memindahkan kepalanya kepaha Aell, Theo dengan sengaja memasukan kepalanya kedalam baju yang Aell kenakan, dia menciumi perut Aell lalu mengusap nya pelan.

"Aell, ntar kalau udah waktunya disini bakal ada dede bayi....'

"Ya iyalah kak, orang tai berasal dari makanan yang kita makan, jadi yah diperut tinggalnya."

Theo mengeluarkan kepalanya dari perut Aell, dia menatap Aell datar dan melenggang pergi ke kamar mandi. Aell hanya menggaruk kepalanya bingung melihat Theo yang berlalu begitu saja, apa dia salah bicara? Aell pun memilih untuk membuat nasi goreng, dia juga mencuci muka terlebih dahulu sebelum memasak.

Ketika sedang berkutat dengan alat dapur, tiba-tiba Aell merasakan terpaan nafas ditelinganya, juga tangan kekar yang melingkar di perutnya.

"Kak, minggir ih. Entar kena lagi."

"Enggak akan." Theo mengecup singkat pipi Aell lalu mengusap perut Aell.

"Aell?" Gumam Theo

"Apa?" Jawab aell smbil mematikan kompor lalu memindahkan nasi goreng yang sudah jadi ke piring.

"Theo laper." Bisik Theo.

"Hm, bentar ini jadi."

"Pengen makan kamu." Lanjut Theo sambil mengecup singkat telinga Aell.

Aell menelan ludah nya kasar, dia gelagapan. Apalagi Theo terus menelusuri lehernya oleh bibir.

"K-kak ih! Kita 'kan belum nikah tau!" Aell menggelengkan kepalanya agar Theo melepaskan pelukannya.

"Ck! Ganggu tau gak?" Dengan kesal Theo mengigit pipi Aell hingga berbekas, dia pun langsung melarikan diri karena takut Aell mengamuk

"KAK THEO JOROK!!!" teriak Aell sambil merengek.

~•~•~•~•~

Setelah perdebatan tadi Aell dan Theo kini sedang berada dalam taksi menuju butik. Theo sedang menyandar dibahu kecil Aell sambil memainkan jari aell.

"Kakak kok bisa tau apartemen Aell?"

"Semua tentang lo tu gw udah tau dari Daddy." Jawab Theo menggigit gemas jari kelingking Aell.

"Awsh, ih kak! Jangan digigit juga." Kesal Aell menarik tangan nya kasar.

"Iya maaf, gak lagiii."

"Kenapa tadi kakak ngomongnya gw-lo?"

"Gw kaku kalau manggil nama gw sendiri, kenapa? Mau dipanggil apa?"

"Gak!"

Mereka pun sampai di butik langganan Vellyn. Theo membayar taksi terlebih dahulu, sementara Aell masuk terlebih dahulu ke tempat butik tersebut.

I'm YoursWhere stories live. Discover now