i'm Yours ll Flashback on.

1.7K 102 3
                                    

Setelah pertandingan basket kemarin yang dimenangkan oleh tim Zaidan, hari ini Theo dan Aell sudah berada dirumah keluarga Zelio.

Theo sedang bermain PS dengan Fito. Meski sudah berusia 32 tahun, Fito ini masi menyukai game yang berada di PS miliknya. Sementara Aell, dia sedang mengobrol dikamar miliknya bersama Vellyn.

"Kenapa mamih harus nikahin aku sama Theo? maksudnya eumm.... Ya kayak gak logis gitu " Aell bertanya seperti sengaja memancing Vellyn untuk jujur tentang penyakitnya.

"Y-yya 'kan supaya kamu bisa belajar jadi istri yang baik, dan juga belajar dewasa biar gak kayak anak kecil lagi."

"Mamih lupa? Aku aja baru berumur 14 tahun, aku kls 9 SMP. Wajarlah aku kekanak-kanakan!"

"Mih, jujur sama Aell, sebenernya apa yang mamih sembunyiin...." Lanjut Aell dengan nada yang melemah.

Vellyn menghela nafas, dia mengusap pipi anak semata wayangnya dengan sayang.

"Kita masak yuk? Bentar lagi makan siang." Vellyn bangun dari ranjang Aell dan pergi begitu saja.

Aell diam, dia memeluk lututnya lalu memejamkan matanya. Ketika sedang bergelut dengan fikirannya sendiri, dia merasakan pelukan hangat seseorang.

"Mau cerita baby?" Tanya Theo sambil mengelus rambut Aell dengan sayang.

Aell mendongak, dia menatap wajah Theo dengan mata berkaca-kaca dan hal itu entah kenapa membuat Theo merasa seperti hatinya tercubit. Apa dia mencintai Aell? Kenapa hatinya sakit melihat Aell seperti ini...

"Siapa Zella?" Tanya Aell dengan bibir bergetar, dia bisa melihat Theo yang tiba-tiba merubah air mukanya menjadi terkejut.

Theo mematung, dari mana Aell tau nama itu? Bagaimana bisa Aell menanyakan tentang masa lalunya, maksud Theo kenapa harus membahas hal ini!

"K-kenapa nanya gitu?" Lidahnya kelu, Theo seperti sulit hanya untuk mengucapkan nama itu.

"Kamu tau Theo? Keluarga aku sama kamu naruh harapan besar buat hubungan kita, mereka pengen liat kita bahagia dan aku gak mau hancurin harapan mereka. Terutama mamih."

"Aku cuman pengen tau masa lalu kamu, kenapa kamu sampe korbanin nyawa seseorang demi Zella itu? Kenapa secinta itu kamu sama dia? Dan gimana hubungan kita nantinya kalau Zella kamu itu balik lagi?" Lanjut Aell dengan meneteskan air matanya. Aell hanya takut mamih nya terlalu berharap kepada hubungan dia bersama Theo, sementara Theo saja belum belajar untuk terbuka.

Theo meraup wajahnya, dia tidak habis fikir bagaimana bisa gadis kecil berumur 14 tahun seperti Aell memiliki pemikiran seperti ini. Sementara dia sama sekali tidak peduli, jujur Theo merasa bersalah, apa ini waktu yang tepat untuk menceritakan masa lalunya? Tapi Theo belum siap.

"Aell, aku belum siap, aku masih butuh waktu. A-aku cuman belum bisa m-maksud ak--"

"Cukup....." Aell memotong ucapan Theo sambil tersenyum kecil.

"Theo udah cinta sama Aell?" Tanya Aell.

Theo menunduk. Dia sendiri bingung harus menjawab apa, dia menyayangi Aell. Namun, dia belum bisa melupakan Zella.

Aell tersenyum, dia mengelus rambut Theo dengan lembut dan menatap wajah Theo yang terus menunduk.

"Aell paham, cuman disini Aell pengen bilang. Kalau suatu saat nanti Zella itu kembali, dan Theo masih memiliki perasaan yang gak berubah sedikit pun untuk dia. Kita bisa selesain hubungan ini, jangan maksain untuk terus bersama, aku gak mau harapan kedua orang tua kita semakin besar nantinya." Jelas Aell lalu pergi dari hadapan Theo.

I'm YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang