31|Ancam-Mengancam

Start from the beginning
                                    

Sheryl menaikkan sudut bibirnya, merasa seakan ia berada di atas siapapun sekarang.

Namun baru sekejap ia merasa tinggi, Ethan dan tawanya yang pelan-pelan mengudara membuat senyumnya sontak meluntur. Ethan tergelak sampai perutnya seakan sakit, lalu menaikkan tatapannya pada Sheryl. Dengan sunggingan senyum miring yang kentara.

"Itu yang mau lo dengar dari gue kan?" Ethan terkekeh. "Sheryl, Sheryl. Siapa lo bisa ngancem gue, hm?"

"Lo cuma modal ngomong doang udah berasa di atas ya?" Ethan tertawa sinis.

"Mungkin lo nggak tau kalau gue punya rekaman video pas kita-" Ethan mendekatkan wajahnya, berbisik penuh sensual, "lagi ngelakuin itu."

Plak!

Ethan terkesiap saat Sheryl menampar pipinya. "Anjing! Lo rekam gue?"

Ditatapnya gadis itu dari atas sampai ke bawah dengan pandangan yang membuat Sheryl merasa risih. "Gue rekam semuanya. Badan lo yang terekspos tanpa sehelai kain pun, muka lo yang horny itu, bahkan desahan lo semuanya ada di video yang gue punya."

Sheryl terbelalak, ingin menampar lelaki itu namun tangannya telah lebih dulu ditampis oleh Ethan.

"Gue balikin sekarang semuanya ke lo. Apa jadinya kalau semua orang tau soal video itu, hm? Siapa yang lebih terancam di sini? Oh, bahkan nasib lo mungkin bakalan nggak jauh beda sama Radheya waktu videonya kita sebar dulu. Jadi masih berani merintah gue?"

Ethan mendengus sinis, membalikkan badannya hendak pergi namun Sheryl dengan cepat menahan tangannya.

"Gue mohon sama lo jangan sebar videonya. Gue bisa hancur kalo lo beneran sebar videonya!"

"Really?" Ethan tersenyum miring, berupaya melepaskan cekalan Sheryl yang semakin erat. "Tapi sayangnya gue udah sakit hati sama perlakuan lo tadi."

"Sorry! I really really fuckin' sorry. Gue salah. Iya, gue salah! Gue bakal lakuin apa pun yang lo mau asal lo nggak sebar videonya."

"Lo bakal lakuin apa pun?" Ethan terlihat tertarik.

"Ya."

"Kalau gitu, bantu gue deketin Raline."

"Hah? Raline?"

"Ya. Bantu gue. At least supaya gue berhasil tidur sama dia. Kalo gue dapetin videonya, gak hanya gue yang dapet enak, tapi kita semua."

"Videonya bisa dipakai buat anceman supaya Raline nggak bocorin soal apa yang dia tau tentang rahasia kita semua."

[.]

"Affan!" Raline memanggil tatkala Affan hendak berbelok menuju tangga.

Lelaki berkacama itu spontan terkejut begitu menyadari Raline ternyata mengikutinya sedari tadi. Affan hendak kabur namun Raline sudah lebih dulu menarik kerah belakangnya.

"Lo mau lari lagi dari gue hah? Lo itu sus banget ya!"

"Enggak!" Affan menggeleng, berusaha melepaskan diri dari Raline. Raline melepaskannya saat memojokkan lelaki itu di samping tangga.

"Lo nggak bisa kabur lagi!"

"Aku... aku nggak salah apa-apa! Kenapa kamu menghadangku?"

"For real?" Raline melipat tangan di dada. "Kalo lo nggak ngerasa salah apa pun, kenapa lo terus kabur tiap lihat gue?"

"A-aku..." pandangan lelaki berkaca mata itu kemana-mana, seolah sedang mencari alasan.

Hipokrit ✔️Where stories live. Discover now