15| Menuduh

8.2K 2K 1.6K
                                    

Hai! Absen dulu yuk, pada umur berapa nih?

Kalau ada grup chat hipokrit, maunya di tele atau wa?

Jangan lupa bantu share cerita ini yahhh
Komen tiap paragraf yuk!

Jangan lupa bantu share cerita ini yahhhKomen tiap paragraf yuk!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Yang ini bukan gue!"

Raline mengerutkan keningnya tatkala mendengar suara familar yang terdengar samar dari atas tangga. Ia baru saja hendak mencari tau lebih lanjut siapa pemilik suara itu ketika langkah kakinya tiba-tiba dibuat mundur. Seseorang rupanya menariknya, membawanya ke bawah tangga bersembunyi.

"Radi—"

Radian membungkam mulutnya spontan, menatap Raline datar lalu perlahan menjauhkan tangannya. Beralih menyentuh bibirnya sendiri dengan telunjuk, menginstruksikannya untuk diam.

Langkah kaki terdengar menuruni undakan tangga, agaknya berhenti di dekat mereka.

"But you did the same to Radheya."

Raline membulatkan matanya. Refleks ingin mengintip siapa pemilik suara berbisik itu, namun Radian menariknya kembali. Mengunci Raline dengan tatapan dinginnya membuat Raline lantas bertanya, "kenapa?" tanpa suara.

"Tapi kali ini beneran bukan gue! Lo gak percaya sama gue, Sher?"

Raline mengerutkan keningnya spontan. "Sher?" bisiknya pelan penuh kebingungan.

"But i know, lo nggak suka sama Raline."

Raline benar-benar ingin tau siapa mereka yang saling berbisik itu. Namun Radian terus saja mengacau niatnya. Raline mengepalkan tangannya geram.

"Lo kenapa sih?" kesal Raline dan pada akhirnya memilih melakukan keinginannya untuk melihat siapa pemilik suara-suara tadi.

Namun, mereka sudah tidak ada. Raline mendecak, memandang Radian kesal. "Lo kenapa sih, Radian? Ngapain lo cegah gue?"

Radian malah mendengus sinis. Menatap Raline datar. "Lo terlalu gegabah, Raline."

"Gegabah apanya? Gue jadi gagal tau siapa yang ngomongin gue tadi. Dan mereka juga nyebut-nyebut soal Radheya."

Raline sempat bingung mengapa mereka menyebutkan nama Radheya. Tentang apa pembahasan itu sebetulnya? Apa ada kaitannya dengan minuman beracun yang diberikan kepadanya?

"Lo gagalin gue buat tau siapa yang udah mau racunin gue!"

Radian memiringkan kepalanya. "Lo seyakin itu mereka pelakunya?"

Raline terdiam. Raline memang masih baru menebak-nebak dari pembahasan mereka yang terkesan mencurigakan. Namun bisa saja bukan?

"Lo bahkan belum denger semua pembahasan mereka, Raline. Apa jadinya kalo gue biarin lo nemuin mereka dari awal? You gotta get nothing."

Hipokrit ✔️Where stories live. Discover now