❝Dunia ini dikelilingi oleh orang-orang yang pandai berpura-pura.❞
[.]
Baru 14 hari berstatus sebagai anak baru, Raline sudah bisa membuat satu kelas menyukainya. Ralat, mungkin lebih tepatnya hampir semua anak-anak di SMA Satya Bangsa menyukai di...
Ada yang masih baca? Tinggalin jejak dulu yuk. Spam love ya🖤
Jam berapa baca hipokrit?
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Yang bersalah tidak akan semudah itu memamerkan wajahnya."
▪️▪️▪️
Raline memijat pangkal hidungnya. Kepalanya terasa sakit. Memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang tidak seharusnya ia pikirkan sekarang.
Tapi apa mungkin, apa yang dialaminya sekarang sempat dialami juga oleh siswi yang mati bunuh diri tahun lalu?
Gadis yang rambutnya dicepol asal dengan kacamata di pangkal hidung itu menggerakkan kursor mousenya, memandangi intens layar monitor. Digulirnya postingan di laman sosial media milik Radheya. Melihat-lihat akun perempuan itu.
Raline mengerutkan keningnya, memandangi lamat-lamat salah satu foto yang Radheya unggah di sosial media.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
🖤Disukai oleh ribuan orang
Radheya.lthrR stands for many things
Perlu waktu berapa detik bagi Raline untuk mencerna foto itu, sebelum kemudian membelalakkan matanya bulat.
"Bandul itu—"
Bruk!
Dentuman yang terdengar barusan mengalihkan fokusnya. Raline segera mendatangi sumber suara, melihat Rendriyan sudah terjerembab dari kursi rodanya. Ditatapnya Revin yang sibuk membongkar lemari dengan tajam.
"Revin! Lo apa-apaan sih?" Raline menarik Revin menghadapnya.
Adik lelakinya itu menepis tangannya. "Gue butuh uang."
"Jadi lo mau ambil uangnya ayah? Buat apa? Buat apa uangnya?"