17| Penasaran

7K 2K 1.7K
                                    

Jam berapa baca hipokrit?

Spam emot love item dulu seperti biasa🖤

Siapa list teratas orang yang kalian curigai dari cerita ini?

"Wuih, Ethan udah masuk sekolah nih," seru Yovan menyambut kedatangan Ethan saat melangkahkan kakinya ke dalam kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wuih, Ethan udah masuk sekolah nih," seru Yovan menyambut kedatangan Ethan saat melangkahkan kakinya ke dalam kelas.

Raline menoleh melihat Ethan yang baru datang. Lelaki itu hanya berlalu begitu saja menghiraukan Yovan yang mencoba mengusiknya.

"Ezi kemana nih? Masih belum masuk?" tanya Yovan berbasa-basi.

Ethan menggerling, melirik Yovan sinis. "Kenapa nanya ke gue?"

Yovan memajukan wajahnya sedikit untuk berbisik. "Kan lo pacarnya," katanya, dengan nada mengejek.

Ethan menarik napasnya, hampir saja memukul lelaki yang duduk di atas meja itu kalau saja lupa ia tidak menciptakan masalah baru.

"Untung aja si Tara udah dikeluarin dari sekolah, ya. Lo nggak perlu repot-repot buat nyingkirin." Yovan melipat bibir kembali berpikir. "Oh—atau enggak perlu ya?"

Yovan menarik sebelah sudut bibirnya. Lalu kembali mendekat dan berbisik, "Karena Tara bukan Dee yang tau semuanya. Iya kan?"

"Lo—" Ethan spontan mencengkeram kerah Yovan dan menatapnya tajam.

"Ethan!" Sheryl menengahi, menjauhkan Ethan dari Yovan. Menatap Ethan memperingati.

"Lo lupa lo baru aja kena masalah? Jangan cari masalah baru deh."

"Lo juga Yovan, jangan cari masalah sama Ethan."

Ethan menghembuskan napasnya. Memilih mengalah untuk pergi saja ke tempat duduknya. Yovan manggut-manggut.

"Ya, ya, ya. Siap ibu bendahara osis." Yovan menarik sudut bibir tipis sebelum kemudian pergi.

Sheryl melipat tangannya di dada, menghembuskan napasnya. Raline yang sedari tadi diam-diam memperhatikan pada akhirnya bersuara.

"Alezian belum masuk sekolah?"

Sheryl duduk di bangkunya sebelum kemudian menjawab pertanyaan gadis itu, berdeham sekenanya.

"Yaa, gue denger-denger sih masih trauma katanya. Makanya keluarga Alezian sempet nuntut Tara karena tindakannya."

"Tara beneran dikeluarin? Kok bisa? Bukannya dia anak donatur di sekolah ini?"

Sheryl tertawa kecil. "Ya emang, Tara emang anak donatur. Tapi keluarganya Ethan lebih berpengaruh di sekolah ini daripada keluarganya Tara."

"Ditambah lagi yang Tara lukain itu Alezian. Berkali-kali bawa juara fotografi buat nama baik sekolah, Alezian itu termasuk siswa kesayangan guru. Ethan tambah Alezian lawan Tara yang notabenenya sendirian, lo pahamlah ke arah mana pembahasan gue."

Hipokrit ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang