Jungkook saat ini sedang gelisah. Ia sangat khawatir akan eunha saat ini. Bahkan jieun yang melihatnya pusing sendiri.
"Jungkook! Lo bisa diem nggak? Bentar lagi acara pertunangan lo!" Ucap jieun yang saat ini sedang santai meminum beer. Jungkook langsung menatap tajam jieun.
"Gue nggak akan sudi tunangan apalagi nikah sama cewe jahat kayak dia!" Ucap jungkook menatap tajam.
"Lo lupa dia temen lo dulu? Dimana saat eunha kecelakaan waktu itu? Waktu kebakaran. Lo kemana jungkook?!" Tanya jieun emosi melihat ketololan jungkook.
"Udah terbukti dari sikap kamu kalau kamu itu sebenarnya cinta sama yuju, jungkook. Kamu selama ini sudah dipelet!"
Astaga! Hampir saja jieun tertawa ketika mendengar kalimat wanita paruh baya itu. Yang sialnya adalah mamanya.
"Apasih, ma? Ini nggak ada hubungannya sama pelet pelet!"
"Berani kamu naikkin suara kamu di depan mama?!"
Jungkook menghelakan nafas lelah. "Aku nggak suka yuju. Yuju bahkan berniat bunuh eunha, Ma."
"Jelas dong. Nyawa dibayar dengan nyawa." Ucap Rima santai. Jungkook langsung mengerutkan keningnya tidak suka.
"Maksud mama?" Kenapa mama jadi kayak gini. Batin jungkook saat baru menyadari sikap aneh Rima.
"Kamu nggak tau? Eunha udah bunuh ayah yuju!" Ucap Rima tersenyum bangga dengan kalimatnya.
Jieun yang sedari tadi menyimak langsung berdecih pelan. Saat ini, dirinya tidak mungkin bersikap untuk membunuh wanita tua itu. Jieun tidak boleh bersikap gegabah.
"Mama bohong! Udah jelas-jelas ayah yuju kecelakaan. Ayah yuju korban tabrak lari, Ma!" Ucap jungkook menggeleng tidak percaya.
Lagi dan lagi, jieun melihat ketololan jungkook yang percaya saja dengan kalimat wanita tua itu.
"Enggak. Eunha yang-"
"Ma. Biar aku yang urus bocah satu ini. Dibilangin juga yuju yang terbaik malah tetep ngeyel belain orang gila. Kayaknya dia harus dikasih pencerahan deh, Ma." Ucap jieun dengan berekting seakan memihak yuju.
"Apaan sih kak!"
"Kamu benar, Jieun. Kasih adik kamu ini pencerahan. Mama mau nyiapin segala keperluan buat kepulangan yuju bentar lagi." Ucap Rima menepuk pelan pundak Jieun. Jieun hanya tersenyum manis lalu mengacungkan jempolnya. Setelahnya Rima pergi baru jieun mengubah jempolnya menjadi terbalik.
"Dasar nenek peot." Gumam Jieun pelan.
"Lo gila?! Lo ada di pihak mama?!"
Jieun menatap jungkook datar. "Lo masih nggak paham juga? Dia bukan mama kita! Mama kita nyatanya lagi liburan sama papa."
Ah iya. Jungkook baru menyadari ketika sampai ia tidak pernah melihat sang papa. Lalu juga ada suasana suram di rumahnya saat ini.
"Terus dia siapa? Orang nyamar?" Tanya jungkook yang mulai pusing dengan semuanya.
"Kembaran mama." Ucap jieun santai.
"Kakak setan! Mama anak tunggal!"
"Gue kakak setan lo apaan hah. Adik setan?"
Seketika jungkook merasa salah kalimat.
"Kalau gue adik setan berarti orang tua kita apaan?"
"Poci sama kunti."
"Gila lo!"
"Lo lebih gila!"
"Apasih kak! Aneh banget topiknya." Ucap jungkook yang entah kenapa sekarang hatinya merasa sedikit lega. Sedikit ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Iya {JK-EH} END'
Fanfiction"Na, lo gak cemburu apa? Itu si jungkook pacaran ma si kating." "Cemburu sih, tapi ya... biarin aja. Toh ujung-ujungnya gue juga yang bakal nikah sama dia." Eunha yang santuy Jungkook yang pacaran sana-sini "Na? Kita batalin aja ya acara pernikaha...