Tamu tak diundang

154 5 8
                                    

Happy Reading📖

"Ehem, gitu banget lihatnya" goda Marvin.

Cowok itu berjalan menghapiri sang tunangan yang kini berdiri tempat disambing ranjang milik Marvin.

"Terpesona aku Terpesona,"goda Marvin sambil bersenandung lagu yang pernah dia dengar kan ditik tok.

Mendengar godaan sang tunangan pipi Rachel terasa memanas, dia sangat malu ketahuan memperhatikan Marvin yang bertelanjang dada."Apaan sih gak jelas,"

"Ciee blushing," seakan belum puas Marvin masih terus mengoda sang tunangan.

"Udah ah, pakek baju dulu sana." Rachel mendorong dada bidang Marvin agar menyingkir dari hadapannya.

"Ambilin dong,"

"Manja banget sih"

"Latihan jadi calon istri yang baik yang!" Ujar Marvin.

Tak menghiraukan celotehan Marvin gadis itu berjalan menuju walk in closet milik sang tunangan. Ia kembali dengan kaos hitam dan celana pendek milik Marvin.

Rachel menyerahkan pakainnya padasang pemilik,"Nih aku tunggu diluar ya!"

Sebelum Rachel melangkah pergi Marvin mencekal tangan sang gadis lalu menariknya hingga menabrak dada bidang Marvin. Lalu tangan Marvin melingkar dipinggang sang tunangan.

"Lepas yang!" Rachel berusaha melepaskan tangan Marvin. Tapi usahanya sia-sia saja tenaga sang tunangan lebih kuat dari dirinya.

Bukannya melepaskan tangannya Marvin malah menengelamkan wajahnya dileher Rachel."Gak mau," tolaknya.

"Geli vin!"

Ting tong

Suara bunyi bel Apartment menghentikan kegiatan Marvin.

"Siapa sih ganggu aja,"kesalnya.

Rachel melepaskan pelukan Marvin,"Kayaknya makanan udah datang! Pakek baju terus keluar, aku tunggu diluar!" Rachel keluar dari kamar Marvin dengan perasaan lega, gadis sangat berterima kasih kepada orang yang sudah membunyikan bel Apartment milik sang tunangan.

Sedangkan Marvin terlihat sangat kesal, keuwuan yang akan dia ciptakan dihancurkan oleh bunyi suara bel Apartment.

Rachel membuka pintu apartment milik sang tunangan, ternyata dugaannya salah. Gadis itu kira makanan yang dia pesan sudah datang tapi ternyata yang datang adalah teman-teman Marvin.

Siapa lagi kalau bukan Galang, Nando dan Reyhan.

"Nikmat mana lagi yang engkau dustakan ya allah" Ujar Galang

"Ternyata Marvin nyimpen bidadari disini!" Kini Nando ikut memuji Rachel.

Sedangkan Reyhan hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan dari kedua teman gesreknya itu."Marvin mana?" Tanyanya pada Rachel. Sepupu sekaligus tunangan dari sahabatnya itu.

"Ada, masuk aja dia lagi pakek baju," jawabnya sambil mempersilahkan ketiga sahabat Marvin masuk ke dalam apartment.

"Wahh, habis ngapain lo berdua?" Goda Nando.

"Jangan-jangan,"timbal Galang berujar dramatis dengan mimik wajah pura-pura syok.

"Jangan-jangan, apa?"Marvin berjalan dari arah kamar dengan raut muka penuh tanya.

Cowok itu berjalan menuju ruang tamu dengan diikuti oleh ketiga temannya dan juga sang tunangan. Mereka duduk dengan Marvin dan Rachel yang duduk bersebelahan sedangkan Nando dan Galang duduk dikarpet dan Reyhan duduk disofa single.

"Seger banget tuh muka bos,"jahil Nando sambil mengerlingkan mata kearah kedua sejoli itu.

Tak mau kalah kini Galang juga ikut menimbali godaan temannya itu."Jelaslah habis dapat jatah!" Lalu kedua cowok itu tertawa tanpa beban. Mereka tidak menyadari bahwa raut amarah dari kedua pasangan itu telah berkobar.

Karena sudah terlampau kesal Rachel melepar kedua sahabat tunangannya itu dengan bantal sofa. Pengennya lembar pakek vas bunga tapi takut langsung masuk RS, takut menambah beban lebih tepatnya.

"Kenapa?iri?Bilang babu!"ujar Marvin dengan raut muka songong."ngapain sih lo pada kesini ganggu aja!"lanjutnya lagi.

"Numpang makan,"Kini Reyhan yang menjawab dengan santainya.

Sedangkan Nando dan Galang hanya nyengir saja,"Han lo kalau ngomong jangan jujur-jujur lah."kata Nando.

"Han om sama tante gak bangkrut kan?"tanya Rachel pada sepupunya itu.

"Mulut lo minta gue tampol!"ujar Reyhan galak.

"Si maung ngamokk!!"bisik Nando pelan pada Galang.

"Lebih baik lo diem, jangan sampai ginjal lo ditonjok sama si maung."ujar Galang mengigatkan temannya.

"Bos sebagai tuan rumah yang baik, harusnya lo nawarin kita minum atau makan gitu. Ini malah diem aja,"ucap Nando.

Marvin hanya menatap temannya dengan kesal,"gue ga pernah nyuruh lo datang kesini ya!"

"Jahat banget sih bos! Kalau ngomong gak pernah difilter."

"BACOT!"

****






Gimana part hari ini ges?
Sebelumnya maaf jarang up soalnya aku udah kelas 12 jadi lagi sibuk-sibuknya.
Tapi aku bakal tetap usahain buat tetap up.

Jangan lupa follow+vote+comment
Terimakasih❤




My Fiance PlayboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang