12

583 157 29
                                    

How's your day?
Jangan lupa vote dan comment ya

Jung Jeje Choi Yejun Park Seobin Kim Jaehwa Ha Yunoh Kanemoto Noa Takata Suno Yoon Nara Hamada Ryun Bang Minjun Kim Hanmin Watanabe Arta Park Bihan So Hajun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Jung Jeje
Choi Yejun
Park Seobin
Kim Jaehwa
Ha Yunoh
Kanemoto Noa
Takata Suno
Yoon Nara
Hamada Ryun
Bang Minjun
Kim Hanmin
Watanabe Arta
Park Bihan
So Hajun

000

"Kak tenang kak," ujar Hajun memeluk Nara yang sudah memberontak untuk masuk ke dalam menyelamatkan Nara.

"GIMANA BISA TENANG?!"teriak Nara, air mata nya sudah membanjiri wajah nya.

" Biar gua aja, kak Nara bisa luka kalau buka paksa pintu yang udah rusak."kata Arta menatap telapak tangan nya yang sudah terluka hingga darah menetes.

Padahal tangan Arta juga tadi terluka karena menyelamatkan Bihan dan baju Arta sudah penuh dengan darah Bihan. Arta berjalan menuju pintu sebelah yang sudah berhasil di buka oleh Hajun bersama Suno. Kemudian Arta masuk lewat pintu itu dan dengan hati hati membawa tubuh Noa keluar dari mobil.

Arta menaruh tubuh Noa di jajaran teman teman nya yang menjadi korban. Nara berlari menuju Noa dan memeluk Noa.

" Noa, gua belum liat cewe yang bakalan jadi istri lu. Kan lu katanya mau pamer sama gua yang suka ngehalu kalau lu juga bisa punya pacar."oceh Nara.

" Keadaan nya?" tanya Suno yang sudah menggulung lengan kemeja nya sambil mengobati Hanmin.

" Enggak ada. Enggak ada nafas sama detak nadi. Detak jantung juga enggak ada."jawab Hajun.

Suno terdiam. Ia memalingkan wajah nya lanjut fokus mengobati luka Hanmin. Keadaan Hanmin juga telat sedikit saja, Hanmin bisa mati.

" ah bangsat, lu kalau belum sembuh jangan nyetir mobil."kata Seobin membuka kotak p3k yang berisikan barang barang yang mereka butuh kan saat ini.

" hm,"balas Yunoh dengan suara lemah.

" anjing, enak ya Yun bikin gua gemeter ketakutan gini?"maki Seobin.

Dengan sigap tanpa berpikir lebih lanjut kenapa ada benang jait. Seobin menjahit luka milik Yunoh, dia juga enggak tau kenapa tiba tiba bisa jahit luka.

" dia,"lirih Minjun yang masih sadar.

" apa bang? Bilang sekali lagi,"balas Hajun mendekatkan telinga nya ke mulut Minjun.

" dia bisa kasih nyawa."lirih Minjun.

" Kak Jeje?"

Kepala Minjun mengangguk lemah. Kemudian tangan Minjun menunjuk jasad Noa, air mata Minjun terjatuh. Saat ini mirip seperti keadaan sesaat sebelum mereka semua terlempar ke dunia manusia. Seingat Minjun, saat saat itu ia hanya sudah tidak bisa mendengar apapun. Hanya bisa menatap tubuh tubuh teman nya yang tergeletak begitu saja di samping nya. Ah, ya, saat itu Minjun hanya mendengar suara tangis Ryun. Perlahan kaki Jeje berjalan menuju Noa. Hati nya terasa hancur saat melihat wajah pucat Noa, kemudian Jeje duduk di samping Noa sambil menggenggam kedua tangan nya. Mata Jeje tertutup memohon sesuatu keajaiban agar ia kembali mengingat bagaimana cara menggunakan kekuatan nya.

The Lost Immortal Where stories live. Discover now