0,099

4.7K 417 113
                                    

Asap sudah berada di mana mana. Seluruh daratan disini sudah hancur. Benar benar hancur hingga sepertinya sudah tidak ada yang tersisa. Seorang laki laki menatap sekeliling nya dengan nafas yang terputus putus. Apa yang telah mereka perbuat? Dunia yang dulu sudah di bangun dengan susah payah kini hanya tersisa puing bangunan dari pertempuran hebat.

" Sa-sakit,"lirih seseorang.

Mendengar suara tersebut, sang laki laki menatap dua belas tubuh diatas tanah dengan keadaan luka luka. Ada yang pingsan dengan keadaan luka sedang ataupun sadar dalam ambang kematian. Sontak laki laki tersebut kehilangan keseimbangan tubuh nya saat melihat pemandangan ini. Tanpa sadar, air mata nya mengalir. Tangan nya terkepal kuat padahal kemenangan sudah ada di genggaman nya.

" lo harus hidup."lirih seseorang yang berada di samping nya.

" hidup?! Lu mau bikin wasiat?! Enggak usah aneh aneh, gua enggak mau denger!"balas nya.

" Papa Minjae sama Mama udah enggak—"

" kan masih ada kakek lo! Jangan begini!"

Pikiran nya semakin kalut saat laki laki yang berbicara dengan nya sudah tak membalas perkataan nya. Seseorang lain nya menepuk bahu nya.

" Ryun, semuanya hancur."

" Kalau aja! Kalau aja lu enggak gabung! Keadaan nya pasti enggak seburuk ini!"

" gua udah kasih tau alasan gua kan, ayah punya keluarga. Gua enggak bisa biarin dia bunuh ayah."

" terus gimana sekarang?"

" lebih baik, dunia ini enggak pernah ada lagi."

Ryun menatap laki laki di hadapan nya dengan tatapan mata terkejut. Namun beberapa detik kemudian ia mengerti pola pikir laki laki yang selama bertahun tahun menjadi teman nya. Ryun berdiri dari duduk nya.

" lu udah jaga dia kan supaya dia enggak kabur?"tanya Ryun.

" udah."jawab nya.

" kita semua bakalan lupa satu sama lain, kita semua bakalan lupa siapa diri kita sebenernya, kita semua bakalan lupa tentang semuanya."kata Ryun.

" Dia bener. Dunia tanpa keadilan lebih baik enggak pernah ada dari pada terus bikin perang."katanya melihat salah satu teman nya yang kini sudah berada di bawah kendali kutukan nya.

Tangan Ryun terulur. Sebuah bola kristal bercahaya merah muncul dari tangan nya. Begitu juga dengan seseorang di samping nya, ia juga melakukan hal yang sama namun yang muncul dari tangan laki laki itu adalah bola kristal berwarna hitam. Keduanya mengangkat tangan mereka keatas membiarkan cahaya dari kedua kristal tersebut menyatu. Air mata Ryun lagi lagi membasahi wajah tampan nya tetapi laki laki yang di samping Ryun mengusap bahu nya.

" makasih buat selama ini,"kata laki laki tersebut menatap tubuh teman teman nya.

Cahaya tersebut terus melebar dan semakin besar hingga kekuatan dari dua batu suci tersebut menyatu. Kekuatan yang besar dan bercahaya hingga cahaya tersebut menghilang begitu juga dengan semuanya. Keberadaan dunia Immortal, rantai perdamaian, dan seluruh makhluk di dalam nya akan hilang dan terlupakan. Tidak akan ada satu makhluk yang dapat menemukan. Tidak ada yang bisa karena ada Ryun dan Yejun yang akan menjaga agar tidak ada satupun orang atau makhluk dari dunia luar  yang menemukan dunia Immortal.

Prolog

Jung Jeje

Jung Jeje

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
The Lost Immortal Where stories live. Discover now