09

654 175 33
                                    

How's your day?
Jangan lupa vote dan comment ya

Jung Jeje Choi Yejun Park Seobin Kim Jaehwa Ha Yunoh Kanemoto Noa Takata Suno Yoon Nara Hamada RyunBang Minjun Kim Hanmin Watanabe Arta Park Bihan So Hajun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jung Jeje
Choi Yejun
Park Seobin
Kim Jaehwa
Ha Yunoh
Kanemoto Noa
Takata Suno
Yoon Nara
Hamada Ryun
Bang Minjun
Kim Hanmin
Watanabe Arta
Park Bihan
So Hajun

000

Di salah satu area taman, mereka semua jadi bikin piknik dadakan. Enggak cuma berbagai minuman tapi berbagai makanan mulai dari mie instan yang sudah di masak, roti, kue, dan segala jajanan yang ada di minimarket. Masalah uang sih jangan di tanya, mereka udah kaya secara turun temurun.

" Jadi, lu bisa ceritain apa yang udah terjadi?"tanya Noa.

" hush, jangan nyomot ciki gua."kata Seobin memukul tangan Bihan.

" ish, pelit. Kuburan nya sempit."lirih Bihan.

" banyak,"jawab Minjun.

" kalau sedikit kita kaga bakalan amnesia woy."balas Hanmin.

" singkat cerita kita punya temen. Dia anak baik, tadinya."kata Minjun.

" tadinya?"tanya Jeje meminta penjelasan.

Ah, melihat Jeje membuat Minjun teringat sesuatu hal yang penting. Sebelum melanjutkan cerita nya, tangan Minjun mengambil sate ayam milik Suno. Yang punya mau mukul tapi enggak mau bikin Minjun berhenti cerita. Coba yang di comot Minjun punya Seobin, Hanmin, Yunoh, Nara, atau Arta. Bisa babak belur si Minjun.

" yah, pertama kali dateng ke sekolah waktu acara pekan semester. Gua bilang anak baik karena dulu dia punya harapan besar sama ekspetasi nya di dunia kita. Sampai semua ekspetasi nya hancur. Dunia yang dia pengen sambut dia dengan tangan terbuka malah seolah olah nolak dia ada di sekolah."

" dia di bully?"tanya Nara.

" bisa di bilang begitu, beberapa orang dari kita yang satu sekolah sama dia juga sering lindungin dia. Tapi kan, enggak bisa di samping dia dua puluh empat jam."jawab Minjun.

Suasana hati Minjun selalu memburuk saat berbicara mengenai salah satu teman nya itu. Yah, rasa sakit hati Minjun kepada anak itu hilang sedikit karena Minjun berhasil memaki dia dan meninju wajah teman nya yang kini entah berada dimana.

" enggak wajar ada yang terang terangan mukul dia walaupun enggak keras. Kalau lihat status dia sebenarnya siapa, harusnya orang orang bersikap hati hati. Dia selalu nunjukin sisi ceria nya ke kita tapi diam diam dia ngancurin diri nya sendiri. Sampai perang pecah, gua juga kaget waktu ke gedung pemerintah Immortal yang hancur. Terus ketemu dia bawa pedang sambil megang kepala menteri."

" hah? Seriusan sampai sekejam itu?"tanya Seobin.

" iya. Udah enggak ke hitung berapa banyak nyawa yang udah mati di tangan dia. Akhirnya ada skenario yang kita bikin dan berhasil lumpuhin dia walaupun lebih dari setengah dari kita sekarat buat naklukin satu orang. Dan habis peristiwa itu, gua bangun di rumah sakit."kata Minjun.

The Lost Immortal Where stories live. Discover now