1 : awal yang baru

10.6K 585 77
                                    

2006 November 25

Seorang pria tengah kalang kabut, berteriak minta tolong pada orang-orang yang melintasi jalan gang di kawasan rumahnya. Tak ada yang memperdulikan Pria yang akan menjadi ayah untuk kesekian kalinya itu. Suami cantiknya sedang mengandung, sepertinya ia akan melahirkan. Sang suami tercintanya itu pingsan setelah melihat air ketubannya pecah, entah mungkin karena syok.

Sebut saja nama Pria itu Yuta, dan suaminya biasanya dipanggil winwin. Yuta ingin membawa Winwin ke rumah sakit, tapi apalah dia hanya punya sebuah sepeda tua yang terparkir di halamannya. Sungguh konyol ia jika berpikir bahwa ia akan membawa Winwin naik sepeda dengan keadaannya yang seperti ini.

Terdengar suara tangisan beberapa anak dari arah belakang Pria itu. Itu adalah anak mereka, si sulung bernama Xiaojun, dan si kembar non-identik yang di beri nama Jaemin dan Renjun.

Yuta kini tengah berada di halaman, dengan Winwin yang masih setia di pelukannya. Yuta tidak tahu harus berbuat seperti apa, ia sungguh kebingungan. Yuta hanya berharap ada seseorang yang dapat membantunya saat ini.

Jarak Rumah sakit dari rumah mereka terbilang cukup jauh. Jangankan memesan taksi, makan saja mereka susah.

"Ku mohon, sayang~ bertahanlah sedikit lagi." Ucap pria itu lirih. Berusaha untuk tidak menangis.

Xiaojun selaku anak pertama, langsung mencari bantuan dari tetangga dan beberapa orang yang lewat. Sedangkan Jaemin sedari tadi hanya menangis, tadi itu suara dia. Dan Renjun tengah merangkul sambil menepuk-nepuk pelan kepala adiknya itu.

"Papa~ hiks.."

"Cup~ cup~ cup~tenanglah adikku."

Beralih ke si sulung, Xiaojun mendatangi satu persatu tetangganya tapi hasilnya nihil. Gerbang mereka tidak ada yang terbuka. Ia cemas dan bingung harus bagaimana lagi, ibunya sedang membutuhkan pertolongan, anak itu mengigit bibirnya lalu mengusap air matanya. Xiaojun terus berdoa dan ia hampir saja menyerah sampai ia menemukan orang baik itu.

Seorang Pria yang sepertinya seumuran dengan ayahnya. Dengan cepat ia memberitahukan pada pria itu tentang keadaan papanya.

Pria itu mengangguk lalu menarik tangan xiaojun untuk menunjukkan rumahnya. Pria itu terkejut setelah sampai di rumah Xiaojun. Ia pun segera berlari ke arah dua orang dewasa tersebut dan langsung membantu mengangkat tubuh ibu dari anak kecil itu ke dalam mobilnya.

Keadaan dalam mobil itu seketika berubah ricuh. Bagaimana paniknya Pria yang lainnya yang merupakan pasangan dari Pria baik tadi, hanya suaranya yang terdengar sehingga membuat seisi mobil semakin panik.

Sesampainya di rumah sakit, Yuta berteriak memanggil dokter. Biarlah orang-orang menatapnya heran, saat ini yang terpenting adalah kondisi suaminya.




















Yuta akan selalu mengingat kata dokter.

"Maaf sebelumnya, kami sudah berusaha semaksimal mungkin, anak anda lahir dengan selamat, namun.."

Senyum Yuta terbit mendengar berita baik ini namun kata selanjutnya..

Sambung dokter. "Nyawa suami anda tidak tertolong. Maaf,"

Dengan berat hati Yuta melunturkan senyumannya. Harapannya kini rubuh secara perlahan.

Entah dia harus bahagia atau harus sedih. Perasaannya campur aduk. Matanya berkaca-kaca dan menjambak rambutnya sendiri lalu mengigit bibirnya kuat.

Malaikat Ayah [REVISI]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن