24. Bye, Prince~

8.1K 2.3K 206
                                    

Navy baru saja meminjamkan jaketnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Navy baru saja meminjamkan jaketnya. Di lain situasi, Candy akan membuangnya saat itu juga, lalu menyucikan badannya dengan tujuh basuhan. Tetapi situasi sekarang berbeda.

Candy mencengkeram jaket itu lebih erat ke badannya, membiarkan denim Navy yang besar hampir menenggelamkannya. Menyembunyikan motif kotak-kotak rompinya.

"Kenalin," kata Irgi. "Ini adek cewek gue satu-satunya. Walaupun tampilannya blangsakan gini, dia baik kok. Namanya Una."

"Una!" Cewek itu mengulurkan tangan dengan segera. Senyumnya lebar. Amat sangat lebar Candy sampai takut bibirnya robek. Cewek itu tidak tampak peduli dengan fakta bahwa mereka memakai dress yang sama sehingga bahu Candy menjadi lebih rileks.

Ia menjabat tangannya dan balas tersenyum. "Candy."

"Yang bahasa Inggris dari permen, ya?!"

"Yup!"

Una berbalik, menatap Riam di belakangnya, meraih tangan cowok itu kemudian meletakkannya di atas kepala. "Iyam, Una bener dong bahasa Inggris. Una udah pinter sekarang."

Cowok itu terkekeh pelan. :"Iya~" sahutnya singkat.

Lagi, Candy merasakan kefamiliaran itu. Dan seperti dapat membaca pikirannya, Irgi mengenalkan.

"Ini Riam, cowoknya Una. Dia juga kakaknya Aksal loh. Kamu kenal, nggak? Temennya Navy juga."

Wait...

Wait...

Aksal! Aksal... Lee Suho pribadi?!

Selama dua detik penuh, Candy merasa tergoncang. Tatapannya terpancang lurus ke depan hingga Una harus menggoyang-goyangkan telapak tangan di depan wajahnya sampai Candy mengedip. Ia menatap Riam lagi. Pantas ... sama-sama ganteng. Sama-sama mirip auranya. Dingin-dingin pangeran.

Tidak seperti Navy yang begajulan.

"Oh... Kakak Ipar."

"Ya?"

"Eh, maksudnya Kakak Kelas, hehe. Iya, Kakak Kelas." Candy menyengir, dibalas kernyitan bingung dari Riam.

"Oh, kamu satu sekolah sama Aksal, ya?!" Una segera menyambar, yang secara tidak langsung menyelamatkan Candy dari situasi canggung. "Kelas berapa, sekelas nggak, sama Aksal? Aksal gimana di sekolah? Pasti pinter ya, sama kayak Iyam? Ranking berapa?"

"Enggak, enggak tahu," Candy menggeleng seraya terkekeh canggung. "Dia kakak kelas."

"Oh berarti kamu adik kelas aku, dong!" Lalu tanpa permisi, ia mencubit pipi Candy. "Gemes!"

Kepada Riam, Una lalu mendongak demi menatap cowok itu dari jarak dekat. "Aksal ke sini, nggak?"

Riam mengendik. "Mungkin."

"Ish! Udah disampaikan belum, undangannnya?"

"Udah."

"Kata dia bakal dateng, nggak?"

Cinderella Effect [Completed]Where stories live. Discover now