04. perpustakaan

147 141 10
                                    

Senja mulai terlihat

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Senja mulai terlihat. Matahari mulai tenggelam membuat sinarnya matahari juga ikut menghilang. Sekarang aku telah berjalan di jalan terotoar, Sebenarnya tadi aku ditawari Iren untuk supirnya saja yang mengantarkanku sampai rumah, namun aku menolak. Aku lebih suka menaiki bus daripada supir Iren yang harus mengantarkanku, karena aku juga mau mampir ke perpustakaan untuk meminjam beberapa buku mengenai makhluk terlarang. Aku ingin menggali informasi lebih banyak tentang makhluk terlarang. Untuk mengetahui apakah aku harus terus menjauhi manusia dan menjaga jarak dengan mereka karena ketakutanku ini.

Setelah mendengar ucapan Iren aku kembali penasaran dengan makhluk terlarang. Apakah benar aku diincar makhluk terlarang? Tapi mengapa harus membunuh orang terdekatku dulu? Mengapa tidak langsung membunuhku saja? Apa ada persyaratan dan sesuatu yang harus di selesaikan dahulu?

Aku menyebrang di zebra cross. Perpustakaan daerah ada di pusat kota, jadi aku harus menyebrang jalan raya untuk menuju ke perpustakaan itu. Tidak jauh sih dari rumah Iren, hanya mungkin 400 meter. Namun karena jalanan ramai, jadinya terasa jauh menuju ke perpustakaan kota. Padahal hanya tinggal menyebrang lalu berjalan beberapa meter lagi.

Aku sampai di depan perpustakaan kota yang sudah sepi. Lagipula siapa yang mau mampir ke perpustakaan saat petang begini? Pasti yang meminjam buku di perpustakaan sudah pulang daritadi, aku juga aneh sih. Pergi ke perpustakaan Jam segini, padahal perpustakaan jam segini sepi. Tapi perpustakaan ini tutup jam setengah 7 malam, jadi tidak masalah bukan jika aku datang jam segini?

Aku membuka pintu perpustakaan kemudian penjaga perpustakaan menyapaku.

"Jarang-jarang ada yang ke perpustakaan jam segini, selesai les ya? Kok baru pulang?" Aku memberikan kartu identitas yang diberikan perpustakaan untuk di absen dulu, haha ya aku tidak tau apa sebutannya. Aku sebut saja pengabsenan.

"Tidak, mampir di rumah teman saja. latihan." Jawabku menjawab pertanyaan penjaga perpustakaan ini

"Wah kamu pulang sendirian? Memangnya berani?" Penjaga perpustakaan itu kembali memberikan kartu identitas perpustakaan itu kepadaku.

"Berani-berani saja. Kalau begitu saya lihat-lihat buku dulu, permisi." Aku mengambil kartu identiasku kemudian mulai masuk di antara rak-rak buku perpustakaan, hendak memilih-milih buku mengenai makhluk terlarang di rak-rak buku perpustakaan ini.

Kuakui perpustakaan ini adalah perpustakaan yang paling lengkap dari perpustakaan yang lainnya. Semua buku yang aku cari pasti ada disini dan selalu ketemu, perpustakaan ini walau lengkap tapi selalu sepi saat aku datangi, entah mengapa. Mungkin orang-orang jaman sekarang mulai tidak tertarik dengan buku lagi, dan lebih tertarik dengan teknologi baru seperti ponsel. Semua bisa dilakukan dengan mudah sejak ditemukannya ponsel bukan? Ya mungkin itu yang membuat perpustakaan tidak dilirik orang lagi. Tapi aku masih lebih menarik buku seperti ini sih daripada ponsel, maksudku ya aku lumayan menyukai buku. Semua yang ku ingin pelajari berasal dari buku, aku memakai ponsel hanya untuk berkomunikasi dengan orang dari jarak jauh dan untuk bersenang-senang ketika jenuh saja, juga untuk mengabadikan kenangan lewat foto, ataupun ada sesuatu yang harus dicari di internet, aku membuka buka internet, ya paling melihat berita saja.

ARAH_pemburu book 1 of pemburuOnde histórias criam vida. Descubra agora