Si Papi ngambekan

74.3K 3.3K 250
                                    

"Ke dokter ya?"

Sean langsung menutup wajahnya dengan bantal.

"Ga mau"

"Ya gimana mau sembuh kalo ga diperiksa"

Sean diam. Pasalnya ia sekarang sedang demam tapi tak mau dibawa ke dokter. Kata 'dokter' memang sensitif bagi Sean. Terlebih dirinya sedang sakit.

"Ayoo ga akan disuntik kok"

See. Sean bukan takut sama dokter tapi takut jarum suntik apalagi jarumnya menancap dibokongnya. Mengerikan.

"Beliin obat aja" ucap Sean.

"Ga boleh sembarangan, kamu kan yang bilang gitu waktu aku sakit"

"Ga mau Al"

"Yaudah jangan deket deket aku sama El nanti kita ikutan sakit"

"Yaudah" Sean tidur memunggungi Aletta.

"Kamu kenapa sih takut banget orang cuma diperiksa"

Sean mengedikkan bahunya.

"Ga bakal disuntik kok nanti aku yang bilang"

Sean menggeleng "Engga, kamu tuh suka boong kalo aku lagi begini"

"Mana ada"

"Dulu siapa yang bilang obatnya rasa amer tapi pahit banget sampe aku aja ga nafsu makan terus kamu bilangnya ga bakal disuntik tapi apa disuntik juga kan, aku ga mau kali ini masuk jebakan kamu lagi"

Aletta terkekeh lalu memeluk Sean dari belakang.

"Ya maap"

Sean melepas pelukan Aletta "Ngapain deket deket ntar ketularan" ucap Sean dengan ketus.

"Gapapa"

"Stres" ucap Sean membuat Aletta tertawa.

"Ayo"

"Aku mau ke dokter tapi satu ronde dulu"

Aletta melotot "Ihhh bisa bisanya ya udah sakit masih aja pengen"

"Mau apa engga"

"Engga"

"Yaudah aku juga engga mau ke dokter"

Aletta mengerang frustasi "Yaudah terserah kamu"

Aletta keluar meninggalkan Sean. Sedangkan Sean mendengus kesal sambil memandang pintu yang baru saja dibanting Aletta.

"Giliran gue aja sakit ga dimanja coba dia wajib itu"

Sean menutup seluruh tubuhnya dengan selimut. Tapi karena kepanasan akhirnya Sean melempar selimut hingga jatuh ke lantai.

"Aletta kemana sih suami sakit bukannya dirawat"

Sean memeras handuk lalu menaruh dikeningnya.

"Kenapa coba ibu ibu tuh pada galak galak kalo udah punya anak"

Nikah MudaWhere stories live. Discover now