Ketauan

95.4K 3.8K 1.4K
                                    

Happy Reading guys
•••

"Yan, jadi ke apartement?"

Aletta diam.

"Sayang"

Deg

"Iyannnnn katanya mau kesini aku kangen tauuu"

Tubuh Aletta bergetar, dadanya berdetak dengan kencang. Aletta memandang kosong ke arah depan. Bahkan tangannya yang memegang ponsel Sean turun. Kedua lututnya lemas. Aletta terlalu terkejut.

"Seannnnnnnn"

"Kok diem sih"

"Babynya juga kangen papanya nih"

Cukup. Tubuh Aletta benar - benar lemas. Otaknya tak mampu berfikir jernih. Dengan tangan gemetar Aletta kembali mendekatkan ponsel Sean ke telinganya.

"Si--siapa ya?"

"Loh kok cewe, lo siapa kok bawa hpnya Iyan"

"Lo siapa? Lo nyuri hpnya Iyan ya? Ga modal banget lo anjir jaman gini masih nyuri, ngejalang aja sana"

Aletta memejamkan matanya. Tubuhnya mulai gemetar dan matanya sudah berair.

"Saya ga nyuri hp Sean dan apa tadi lo bilang? Ngejalang? Bukannya lo ya yang jadi jalang suami gue"

"Suami? Jangan ngada ngada deh lo, udah nyuri pake ngaku ngaku suami Iyan lagi. Gue nih yang pacarnya dan gue juga lagi hamil anaknya Iyan"

"Masih pacarkan? Saya istri sahnya, ga usah sok keras"

"LO-"

tut.

Aletta langsung mematikan sambungan telepon. Menutup mulutnya agar isakannya tak membangunkan Sean.

Aletta memandang Sean yang tertidur dengan tatapan kecewa. Tidak menyangka Sean akan mengkhianatinya hingga membuahkan hasil. Padahal Aletta tidak menemukan tanda - tanda Sean main belakang. Atau Alettanya yang tidak peka.

Dengan buru - buru Aletta mengambil koper lalu memasukkan beberapa pakaiannya. Dengan tangan gemetar Aletta mengusap perutnya perlahan.

Air matanya semakin deras mengingat ia juga sedang mengandung anak Sean. Dada Aletta benar - benar sesak. Hanya satu tujuan Aletta kali ini. Pulang.

Saat hendak membuka pintu. Tiba - tiba Aletta mual dan langsung berlari ke kamar mandi.

Hueekkkkk

Huekkkk

Uhukkk huekkk

Hiks

Aletta tersentak ketika merasakan tengkuknya diurut. Tanpa menoleh pun Aletta tau itu siapa. Aletta semakin menangis ketika Sean memeluknya.

"Masuk angin ya?"

Aletta memberontak.

"Hey sayang kenapa" Sean menggenggam kedua tangan Aletta yang mulai memukul dadanya.

"Lepas" ucap Aletta.

"Lepas Sean" suara Aletta meninggi membuat Sean melepaskan genggamannya.

Nikah MudaWhere stories live. Discover now