XVIII - SS

125 18 3
                                    

Semester demi semester telah berlalu, kini mereka hampir mendekati finish dari perguruan tinggi, pekan depan akan di adakan KKN untuk angkatan Ester

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Semester demi semester telah berlalu, kini mereka hampir mendekati finish dari perguruan tinggi, pekan depan akan di adakan KKN untuk angkatan Ester.

Rasa kecewa dari teman-temanya masih belum usai, tak satupun dari mereka berbicara atau berhubungan dengan Ester lagi, termasuk Lyora. 3 semester benar-benar Ester lalui bersama Saga, dan memutuskan untuk membatasi circle pertemanannya di kampus, jika kita mampu untuk melakukan apapun sendiri, kita tidak perlu yang namanya teman, itu yang Ester yakini sekarang.

Setiap ceritanya hanya ia bagikan pada Saga. Ia mampu berubah perlahan, mejadi lebih dewasa dan mandiri dari sebelumnya berkat bantuan dari Saga, walau yang Saga berikan hanyalah sebuah dorongan dan motivasi agar Ester sadar akan semua yang telah ia lakukan, tapi itu benar-benar berhasil membuat Ester jauh lebih baik dari sebelumnya.

....

Saga mengikuti langkah Ester yang sedang berjalan tergesa-gesa menuju kelasnya."Telat lagi?"

Ester berbalik sebentar ke arah Saga. "Pake nannya lagi!"

"Udah seminggu loh kamu telat gini." Saga menarik totebag dan buku paket yang Ester pegang, dia terlihat kewalahan dengan barang-barang itu. "Sini biar aku yang bawa."

"Taulah Ga, sekarang kan aku jadi IRT."

"Kita kan belum berumah tangga Ester."

Lagi-lagi  Ester harus menghadapi rayuan receh Saga di pagi hari seperti ini. "Serius!" liriknya sinis.

"Iya iya, galak amat pagi-pagi."

Sejauh Ester mengenal Saga sekarang, ia benar-benar sosok pria yang terbilang aneh. Dia tidak pernah bercerita satu hal pun tentang kehidupan pribadinya, baik itu keluarganya dan latar belakangnya, awalnya dia terlihat sangat dingin dan angkuh, nyatanya dia adalah sosok pria yang receh dan usil, seketika semua karismanya sebagai ketua himpunan dan kepala panitia hilang saat Ester perlahan mulai mengetahui krakter aslinya.

___✎DIARY ESTER✎___

"Sometimes dia terlihat begitu tegas dan menakutkan, dewasa dan bijak, dia ahli memanipulasi lawan bicaranya, aku selalu lemah kalau harus berbicara tentang masalahku di hadapan Saga, tapi mau gimana lagi, dia satu-satunya pendengar ku sekarang. Kadang juga ia bersikap seperti anak kecil yang kurang menikamati masa kecilnya, ia tidak pernah serius ketika sedang berbicara santai. Aku masih memiliki banyak pertanyaan tentang pria ini, dia terlalu menyembunyikan latar belakangnya. Kalau bicara sayang atau cinta, yah dia berhasil mengambil hatiku, kali ini aku tidak melihat dari segi fisik seperti sebelumnya, tapi yang aku lihat bagaimana dia memperlakukanku sebaik mungkin layaknya seseorang yang sangat ia jaga dan prioritaskan, aku berharap bisa kenal lebih dalam lagi tentang Saga, dan dia lebih terbuka lagi dengan ku. Semoga ia lelaki terakhir  yang akan menetap bersama ku.

SOSOK SAGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang