- BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM BACA,VOTE DAN KOMEN SETELAH BACA! -
Ester memang keras kepala, selalu ingin menang sendiri, dan merasa kalau hanya dirinya yang paling benar. Tapi, apa kalian tau apa yang membuat Ester seperti itu?
Ia dipertemukan oleh Sa...
" Kuyyy lanjut gys, jangan lupa vote dan komen yaaaa buat support aku nulis sosok saga"
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
HAPPY READING
_____
Pukul 22:00
"Ester pulang.... " teriak Ester setelah memasuki rumah, salah satu kebiasaan yang selalu di terapkan oleh keluarga rahardian, apabila memasuki rumah harus teriak menyebut namanya agar seisi rumah tau akan kedatangannya.
"Kok baru pulang?" Tanya Alana (mama Ester) yang tanpa ia sadari sudah berada di ruang keluarga.
"Mama?" Ester terkejut akan kedatangan mamanya yang tiba-tiba dari luar kota. Di ruang keluarga sudah ada saudara-saudara Ester yang duduk santai bersama mama di sana.
"Hayoloooo pulang malam lagi tuh ma," celetuk Evan yang berada di tengah-tengah keluarga.
"Apa sih, Ester ada kegiatan kampus ma jadi 3 hari belakangan ini Ester bakal balik malam terus," jelas Ester dengan tatapan malas.
"Ooh yang penting kabarin abang kamu kalau pulang malam gitu," balas mama Alana.
"Iyaa yaudah Ester mau istirahat dulu, capek banget soalnya,"
"Ada mama loh Ter, bukannya ikut gabung di sini," pangkas Ael yang tengah asik mengupas kulit jeruk yang di sediakan Adira.
"Sorry bang, tapi gw capek," balas Ester langsung menuju ke kamarnya.
Adira menggelengkan kepalanya seakan sudah pasrah dengan prilaku Ester.
"Apa kak Ester nggak kangen yaa sama mama?" ujar Ara setelah Ester menghilang dari hadapan mereka.
"Bukan gitu, Ester udah semester 3 jadi wajar kalau dia sibuk dengan urusan kampus sekarang" sahut Irel dengan santai sambil memainkan remot tv entah acara apa yang ia cari.
"Biasa... anak BEM," timpal Ael.
"Bagus dong Ester itu aktif di organisasi kampusnya," sahut Agam yang baru mengeluarkan suaranya karena sedang fokus pada novel yang ada di tangannya.
"Paling Aktif cari cowok bang," celetuk Evan yang entah dari mana asal suaranya, membuat keluarga itu tertawa akan ucapannya.
"Ada-ada aja sih Evan".
"Bukannya Ester sudah ada Laskar ?" pertanyaan mama yang membuat suasana tiba-tiba hening.
Ael dan Agam serentak menatap Irel, Irel yang menyadari hal itu langsung mengalihkan pandangannya dan berbalik menatap Adira dan di ikuti oleh Agam dan Ael, Adira melotot dan menatap sinis ke arah mereka mereka. Aksi tataptapan pun berlanjut membuat Evan dan Ara kebingungan.
"Kayaknyaa ma," jawab Ael terdengar ragu.
Mama mengerutkan dahinya "kayaknya?".
"Ih kok pada bahas kak Ester sih," ringis Ara yang kesal karena dari tadi ia tidak paham dengan percakapan mereka.
