...

825 128 32
                                    

Selang beberapa detik, kepala (Name) tumbuh lagi dari tubuhnya. (Name) langsung muntah darah, dan tak berhenti batuk. Napasnya tersenggal, tubuhnya tak berhenti bergetar.

Ini pertama kalinya kepala (Name) terpenggal, (Name) tak pernah membayangkan quirknya mampu menumbuhkan kepala lagi. Tak pernah (Name) berpikir untuk memenggal kepalanya.

(Name) memegang kepalanya dan tak berhenti muntah darah, pandangannya berputar-putar. Semua sangat terasa aneh bagi (Name) sekarang.

Mental (Name) terguncang.

Semua orang pun tak bergerak, mereka semua tak menyangka bahwa quirk (Name) bisa sehebat itu.

Dalam keheningan, tiba-tiba saja Rumi datang dan menendang Toga sampai ia terlempar dan menabrak dinding. Twice yang kaget langsung berbalik, namun sebelum ia bisa melihat siapa pelakunya, Twice pun ditendang seperti Toga dan terlempar di sebelah Toga.

"(Name)!!" teriak Rumi.

(Name) tak merespon.

Rumi buru-buru berlari dan menghampiri (Name) yang berdiam diri mengabaikan mulut, hidung dan matanya yang bercucuran darah.

Dabi tak tinggal diam, ia menyerang Keigo yang sedang berbalik. Tapi tentu saja serangan itu bisa ditangkis oleh Keigo.

"Hei jangan abaikan aku, kita belum selesai disini," ucap Dabi.

"Tch. Rumi, bawa (Name) pergi dari sini. Aku akan membereskan hal ini terlebih dahulu."

Rumi mengangguk dan menggendong (Name). Lalu Rumi berlari keluar dari gedung itu, namun sebelum ia berhasil menjauh tanpa Rumi sadari, Toga sudah bangkit lagi dan mengejarnya.

Toga kembali mengayunkan pisaunya ke arah (Name) yang sedang digendong, dengan cepat Rumi berbalik dan menghindar. Sayangnya, Rumi sedikit terlambat. Pisau Toga berhasil mengenai kedua mata (Name), (Name) berteriak histeris dan menutup kedua matanya yang bercucuran darah.

Rumi kebingungan, ia harus menenangkan (Name) dan segera membawanya ke rumah sakit. Tapi ia juga harus melawan musuh yang ada di depannya.

"Ck... Seharusnya aku juga memanggil bala bantuan..."

Disisi lain, Keigo tahu bahkan dengan bantuan Rumi pun ia kesusahan untuk menyelamatkan (Name). Saat sedang menghindar dari serangan Dabi, Keigo langsung melesat terbang ke arah Rumi dan (Name).

"Mau kemana kau?"

Melihat Keigo melarikan diri, Dabi semakin gencar untuk terus menyerang Keigo. Namun pada akhirnya Keigo berhasil menghindar dari semua serangan Dabi.

Dengan cepat Keigo menggendong Rumi yang sedang menggendong (Name), lalu terbang menjauh dari markas aliansi penjahat.

"Kau mengagetkan ku! Bagaimana dengan mereka?!"

Keigo melirik ke bawah dan melihat Dabi memegang kepala (Name) yang terpenggal, lalu seluruh anggora aliansi penjahat pun masuk ke dalam gerbang hitam.

Sebelum masuk Dabi menyeringai ke arah Keigo, Keigo kesal tapi ia tak bisa melakukan apapun sekarang.

"Mereka melarikan diri. Terimakasih untuk kekacauan tambahannya," ucap Keigo pada Rumi.

"Hei! Aku bisa saja mengalahkam gadis kecil tadi, tapi keadaan (Name) benar-benar gawat tahu! Kalau bukan karena aku, keadaan (Name) malah akan tambah parah!" cecar Rumi kesal.

Keigo tak menjawab. Ia harus segara ke rumah sakit, keadaan (Name) benar-benar buruk dan sepertinya quirknya tak berjalan dengan lancar.

•••

Abang Takami! (Male Reader)Where stories live. Discover now