FIFTEEN

2.3K 101 8
                                    


😔😔😔

Sinar matahari mulai memasuki celah-celah tirai kamar, menandakan bahwa hari sudah pagi.

Ting tong...

"Nathan... bukain dulu tuh pintunya."

"Hmmm... gue masih mau pelukan." ia semakin mengeratkan pelukannya.

"Bukain dulu sana, kasian yang nunggu tuh."

"Ish! Siapa sih pagi-pagi begini bertamu. Ganggu yang lagi berduaan." gumamnya sembari berjalan keluar dengan menghentakkan kakinya kesal.

Vannesa mendengar celotehan Nathan, membuatnya terkekeh, lucu, pikirnya. Setelahnya ia melanjutkan lagi aktifitas tidurnya yang sempat terganggu, ia terlalu lelah pindahan kemarin.

"Ontyyy!! I'm coming!!!" Suara yang sangat keras memasuki indra pendengarannya, mampu membuatnya membuka mata lebar-lebar.

Ia merubah posisi tidurnya menjadi duduk, "Eva?" gunamnya bingung.

Ceklek

Nathan membukakan pintu, mengizinkan anak kecil itu masuk ke kamarnya.

"Ontyy Cantikkk!" Eva berhambur ke pelukan Vannesa yang sedang kebingungan. Ia tidak memiliki janji apa-apa pada Eva hari ini.

Vannesa membalas pelukan dari Eva, namun tatapannya menuju Nathan yang berdiri di depan pintu, tatapannya seolah mengatakan, ada apa ini?

"Ayo turun."

Vannesa menghela nafas, "ayo Eva, turun dulu."

Akhirnya mereka bertiga berjalan menuruni tangga menuju ruang tengah.

"Halo dek!"

"Apa-apaan nih? Gue masih ngantuk banget loh kak."

"Lo baru bangun tidur? Ini udah jam 9, harusnya itu lo bangun pagi, masak buat suami lo, malah tidur." jelas Eve panjang lebar.

"Orang Nathan aja ga mau lepas gue."

"Dih pengantin baru mah emang gitu."

"lagian gue kan kecapean kemaren," sambungnya.

"Hayoloh, kecapean ngapain?" sahut Adam tiba-tiba.

"Pindahan! Gue tau arah pikiran lo kemana bang, ngaco aja pikirannya." timpal Nathan cepat.

Adam dan Eve terkekeh melihat tingkah mereka yang menggemaskan.

"Jangan marah-marah mulu dong."

"Jadi, gue nitip Eva ya? Gue mau reunian sama girl boss."

Vannesa menguap, "gaya amat reunian."

"Kenapa ga di rumah om Nino aja?" tanya Nathan serius.

"Cie... masih pengen berduaan ya." celetuk Adam.

"Ya iya-"

"So?" Vannesa dengan cepat memotong omongan Nathan.

"Karena sekalian, minta tolong anterin Eva cari kado buat temannya ulang tahun besok."

Nathan & VannesaWhere stories live. Discover now