Akhir

106 9 0
                                    

"Setiap ada pertemuan pasti ada juga perpisahan, tetapi dengan perpisahan tersebut bukan menjadi alasan untuk kita saling melupakan"

-Anna-

"Adel!!" Teriak Anna sembari berlari mendekati tubuh Adel yang berjalan di koridor.

"Gue mau ngomong sesuatu" sambung Anna setelah menyetarakan langkahnya dengan Adel.

"Gue juga, ada sesuatu yang gue mau omongin ke elo" jawab Adel menatap sahabatnya, dengan mata berbinar-binar.

"Yaudah lo duluan" ucap mereka kompak, membuat mereka tertawa secara bersamaan.

"Gue mau minta maaf" Anna mendahului Adel, mata sendu dan penuh harap menatap wajah sahabatnya itu. Ia berharap akan dimaafkan oleh Adel dengan mudah tanpa ada drama lagi.

"Gue juga mau minta maaf ke elo Na, gue terlalu berlebihan kemaren" papar Adel tak mau kalah.

"Enggak, lo enggak salah Del. Elo udah nyadarin gue buat bisa lebih ngehargain orang yang sayang sama gue. Maafin gue Del, gue terlalu ngejar cita-cita gue. Sampek gue lupa sama keluh kesah elo" Anna memeluk tubuh Adel, perlahan air mata mereka mengalir.

"Udah, enggak usah nangis lagi. Kita sahabat kan?" Ucap Anna mengulurkan jari kelingkingnya.

Adel menerima uluran jari Anna dan tersenyum mengangguk. Terkadang jika sudah terlalu lelah untuk mengutarakan, kita hanya diam, membiarkan emosi masing-masing menguap seiring berjalannya waktu.

Tetapi memilih untuk saling mengutarakan apa yang kita pikirkan, itu jauh lebih baik daripada berlari dan diam dari masalah yang terjadi.

*******

"Lo udah siap Na buat ujian ini?" Tanya Adel yang mendapat kursi ujian disebelah kiri Anna.

"Ya siap enggak siap, harus dikerjain" jawab Anna dengan cengengesan.

"Kok bisa ya kita dapet kursi depan? Sama Atlas lagi" Adel melirik Atlas yang duduk dikursi sebelah kanan Anna.

"Dasar lo! Nama kita kan depannya 'A' nyet!!" Sela Atlas sedikit ngegas.

"Heh, santai-santai gausah ngegas" bela Adel sembari merapikan dasinya yang tak rapi. Anna hanya tertawa melihat tingkah mereka.

"Na, nanti kalo gue enggak bisa. Gue nyontek elo ya?" Papar Atlas dengan centil.

"Pengawasnya aja dari luar sekolah Att, mana mungkin bisa contekan" jawab Anna dengan tersenyum membuatnya memasang wajah menyerah.

"Eh Del, liat noh kelakuan pacar lo!" Atlas menunjuk Dion, ia duduk dibelakang Adel dengan jarak satu kursi.

Adel dan Anna sontak menoleh ke belakang, mereka menatap Dion sedang asik mengobrol dengan Bulan. Melihat tingkah laku Dion, lantas Adel berdiri penuh emosi kearah Dion.

Atlas dan Anna saling bertatapan, seakan tau yang akan terjadi. Anna berdiri mengikuti sahabatnya.

"Oh jadi gini ya kelakuan kamu!!" Bentak Adel dengan menarik telinga Dion.

"Aduh aduh, apa apaan sih kamu yang" jawab Dion menyentuh telinganya yang memerah dan berdiri dihadapan Adel.

"Jelasin sekarang, ada hubungan apa kamu sama Bulan!?" Tanya Adel mengintrogasi pacarnya dengan tangan yang dilipat didepan dada.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 20, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Gadis Ambisius (Belum Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang