Membaik

88 13 2
                                    

"Ada orang-orang baik yang sengaja dihadirkan dalam hidup kita hanya untuk menguji perasaan kita. Bukan untuk menjadi pasangan kita"

-Anna-

Hari ini sekolah pulang lebih awal, karena persiapan ujian yang akan dilakukan esok lusa. Siswa kelas 12 diliburkan selama dua hari untuk belajar mandiri. Ada juga yang berminat untuk mengikuti les tambahan.

Diparkiran motor, Atlas dengan wajah datarnya memakai helm dengan lemas. Tanpa tenaga.

Tanpa ia sadari, sejak tadi Anna berdiri mengikutinya dari belakang. Saat berputar badan, Atlas terkejut melihat Anna. Matanya membulat.

"Ada yang mau gue omongin" ucap Anna dengan ragu.

"Apa?" Tanya Atlas singkat.

"Bisa enggak ngomongnya enggak disini?"

"Terus dimana?"

"Ditaman aja gimana?" Saran Anna, disebelah kanan sekolah terdapat sebuah taman yang biasanya menjadi tempat anak SMA 1 Pancasila untuk menongkrong.

"Yaudah" jawab Atlas sembari menaiki motor ninjanya.

"Ayo naik" sambung Atlas melihat Anna yang diam terpaku disampingnya.

"E iya iya" Anna menaiki motor Atlas, sudah lama ia tak pernah menaiki motor Atlas membuatnya agak sedikit merasa canggung.

Diperjalanan, Atlas tersenyum melihat Anna dari kaca spion. Sudah lama jok belakangnya kosong, dan sekarang terisi kembali oleh orang yang sama.

*******

"Lo mau ngomong apa? Dari tadi cuman diem doang" Ucap Atlas yang duduk disamping Anna dengan menjaga jarak.

"Gue udah maafin lo, tapi bukan berarti gue bisa nerima lo lagi. Gue mau sendiri dulu, gue butuh waktu. Kita juga udah mau ujian-ujian, gue enggak mau setiap gue bangun dan ngelakuin kegiatan. Gue harus kepikiran elo terus" Anna berdeham sebentar.

"Dan kita juga udah mau kuliah, gue enggak tau kedepannya bakal gimana. Tapi gue percaya, kalo lo emang ditakdirin buat gue, lo bakal kembali ke gue. Kalo enggak, ya emang ini takdirnya. Kita udah dewasa, gue enggak mau lari dari masalah ini. Gue mau nyelesain masalah ini secara baik-baik. Lo paham kan apa yang gue maksud?" Sambung Anna menjelaskan.

Atlas tersenyum mengangguk, hatinya merasa kecewa dengan keputusan Anna. Tapi ini semua udah terjadi dan tak bisa diganggu gugat.

Sedangkan Anna, ia merasa lega karena telah menyelesaikan satu masalah dari beberapa masalah yang ia hadapi.

"Na, lo mau lanjutin kuliah dimana?" Tanya Atlas ragu untuk mengalihkan pembicaraan.

"London" jawabnya singkat, lagi-lagi jawaban Anna membuat dirinya hancur untuk kesekian kalinya.

"London?" Tanya Atlas sekali lagi memastikan. Anna tersenyum hambar dan mengangguk.

Anna dan Atlas saling diam terpaku. Pikiran mereka melayang kemana-mana.

"Na" papar Atlas menatap wajah Anna, reflek membuatnya menoleh.

Gadis Ambisius (Belum Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang