Penderitaan

476 108 5
                                    

"Gue bukan anak kesayangan, tapi Gue satu-satunya harapan"

-Anna-

"Lo mau ngajak gue kemana sih?" Ucap Anna yang dari tadi mengikuti langkah kaki Atlas.

"Sabar, bentar lagi nyampek" Jawab Atlas berjalan sembari menggandeng tangan Anna.

"Tadaaa!!!" Teriak Atlas dengan merentangkan kedua tangannya, memperlihatkan pemandangan yang sangat indah.  Dihadapan mereka, terlihat danau dengan air yang sangat bening dan suara burung-burung berkicauan serta pohon-pohon yang terlihat asri, membuat suasana semakin berkesan.

"Wah!!" Ucap Anna ternganga dengan mata berbinar-binar.

"Baguskan??" Tanya Atlas bangga.

"Iya, bagus banget" jawab Anna dengan berjalan mendekati danau yang berada didepannya.

"Jangan jauh-jauh" teriak Atlas dari belakang tubuh Anna, Anna menoleh dan mengangguk tersenyum.

Diam-diam Atlas mengambil gambar Anna dari layar ponselnya dan mengirim fotonya ke Angga.

Atlas memasukkan ponselnya kedalam saku sembari berjalan mendekati Anna.

"Att" ucap Anna pelan saat mereka bersandingan dan dijawab dengan dehaman dari Atlas.

"Gue gak tau, lo kenapa deketin gue. Gue juga gak tau, kenapa sikap lo aneh ke gue. Yang gue pengen omongin ke elo, kalo gue orangnya enggak suka dipermainin. Kalo lo pergi, gue gak bakal ngejar. Karna gue tau, orang akan pergi dan datang kapan aja."

*******

'TekTekTek!!' suara jam dinding dikamar Anna berbunyi, hari mulai gelap dan sekarang pukul 12 malam. Tapi Anna masih saja belajar, ia tidak ingin mengecewakan Mamahnya. Matanya lelah, namun Ia masih tetap memaksakan diri.

Disisi lain, Atlas masih terbangun sembari duduk di kasur empuk miliknya. Matanya menatap layar ponsel, ia memikirkan rencana selanjutnya.

Atlas menatap foto profil milik Anna yang tertulis dilayar ponsel 'Anna online'. Tanpa berfikir panjang, Atlas langsung mengetik dan mengirimkan pesan ke Anna.


"Lo belum tidur?"

"Belum"

"Lo masih belajar??"

"Iya"

"Gilakkk, Lo enggak capek apa?"

"Capek, tapi ini resiko gue"

"Hmm yaudah deh, semangat belajarr.. jangan lupa istirahat... jangan Sampek kecapekan juga"

"Iya, makasih"

"No problem"

Setelah mengakhiri percakapannya dengan Anna, Atlas mencari kontak milik Angga dan mengirimkannya pesan.

'Udah Gue lakuin semua permintaan Lo'

********

Anna kembali belajar, tanpa ia sadari, bulir-bulir darah menetes dari hidungnya. Sontak Anna mengambil tissue yang berada di sampingnya dan mencoba menghentikan darah yang mengalir dari hidungnya.

Gadis Ambisius (Belum Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang