Terbongkar

294 55 27
                                    

"Bukan tentang siapa yang kita kenal paling lama, yang datang pertama, atau yang paling perhatian. Tapi tentang siapa yang datang dan tidak pergi"

-Anna-

Malam ini Atlas berencana memberi tau Anna yang sebenarnya, dengan mengajaknya pergi makan malam diluar.

"Gue harus bilang yang sebenarnya" Papar Atlas sembari bersiap-siap didepan kaca almari.

Setelah selesai bersiap-siap, Atlas keluar dari kamar dan berjalan menuju garasi rumah.

"Rapi banget Att, mau pergi kemana?" Suara Bunda Atlas memberhentikan langkahnya didepan pintu garasi.

"Hehehe, mau pergi kerumah Anna. Bolehkan?" Ucap Atlas cengengesan menatap wajah Bundanya yang berdiri dengan jarak cukup jauh.

"Malam-malam?" Mamah Atlas berjalan mendekati putranya.

"Iya Bun, bolehkan? Boleh ya Bun, pliss" Atlas mencoba merayu Bundanya.

"Hmmm yaudah, hati-hati ya" ujar Bunda Atlas mengusap rambutnya, Atlas tersenyum mengangguk dan mencium punggung tangan Bundanya.

Ia mengeluarkan motornya dari garasi rumah dan memakai helm, ia menatap wajah Bundanya yang berdiri menunggunya pergi.

"Atlas berangkat ya Bun" Ucap Atlas menghidupkan mesin motor.

"Hati-hati ya" Bunda Atlas melambaikan tangan, Atlas mengangguk tersenyum dan mulai berjalan menjauh dari rumahnya.

Disisi lain disebuah kamar, terlihat sosok perempuan berambut panjang dengan setelan baju tidur pendek sedang duduk dikursi dan menyelesaikan soal-soal ujian.

"Sulit banget rumus ini" Gumam perempuan itu, sembari kebingungan menyelesaikan salah satu rumus matematika.

*******

Atlas melaju dengan kecepatan tinggi, entah kenapa hari ini terlihat sangat melelahkan. Ditengah perjalanan, ia memperlambat kecepatan dan berhenti di depan sebuah rumah yang mewah.

"Gue harus ngomong sama Vania" Ucap Atlas nemakirkan motornya didepan gerbang.

Atlas mencoba untuk memencet bel, berkali-kali ia mencoba. Tapi hasilnya nihil, tidak ada yang membuka gerbang. Sepertinya Vania masih dirawat dirumah sakit.

"Sial!!" Umpat Atlas sembari kembali ke motor ninjanya dan menghidupkan mesin.

Ia menuju rumah Anna dengan cepat.
Sesampainya di depan rumah Anna, Atlas mengumpulkan semua keberaniannya untuk menyatakan rahasia yang ia pendam selama ini.

Toktoktok!!!! Terdengar suara ketukan dari pintu rumah Anna, Mamah Anna yang sedang duduk disofa sembari menonton TV lantas berjalan menuju ke sumber suara.

Atlas berdiri didepan pintu cukup lama, tak lama kemudian Mamah Anna membukakan pintu.

"Atlas!?" Ucap Mamah Anna terkejut saat menatap Atlas yang berdiri di hadapannya.

"Hehe iya Tan" Jawab Atlas dengan mencium punggung tangan Mamah Anna.

"Ayo-ayo masuk dulu" Mamah Anna mengajak Atlas masuk kedalam rumah, sekarang ini mereka tengah duduk dikursi ruang tamu.

"Kamu ngapain disini?" Tanya Mamah Anna dengan tersenyum.

"Mau ngajak Anna keluar sebentar Tante hehe, bolehkan?" Jawab Atlas dengan cengengesan. Ia meneguk ludah sendiri.

Gadis Ambisius (Belum Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang