Hanya dua tegukan minuman itu habis namun mampu menghilangkan rasa hausnya. "Bagaimana? Kau tidak mati kan? Meminumnya."

Zea mengelap sudut bibirnya yang basah. "Tidak," jawabnya membuat Key tersenyum manis.

"Berhentilah tersenyum, kau membuatku merasa aneh," sahut Zea.

Key mengambil gelas dari tangan Zea dan langsung melemparkannya ke sudut ruangan membuat Zea tersentak kaget. Pecahan gelas berhamburan. "Astaga!"

"Kaget?"

"Bodoh! Kau bisa meletakkannya kembali di meja," celetuk Zea.

"Saya malas berjalan kesana."

Zea menatapnya kesal dan langsung berdiri dari tepi ranjang berniat untuk membersihkan pecahan kaca yang berhamburan hingga ke kolong meja. Berbahaya jika tidak sengaja terkena kaki.

"AAAA!!"

Teriakan Zea bergema di penjuru ruangan karena pria itu menarik tangannya untuk duduk di pangkuannya membuat Zea tak tenang. "Apa yang kau lakukan! Lepasin!!" Tangannya semakin memeluk erat pinggang Zea yang memberontak minta dilepaskan.

"Usttt!! Jangan teriak," bisik Key.

Zea memukul-mukul dada bidangnya namun tidak berdampak apapun pada Key. Ia malah terkekeh melihat tingkah Zea dengan pukulan-pukulan tangan mungilnya. "Dasar bodoh," cetus Zea.

"Kamu saja yang bodoh, saya tidak," kata Key.

Tanpa disadari Zea termakan oleh mata sendu milik Key dengan senyuman yang terus terpancar dari kedua sudut bibirnya. Zea menatapnya dalam begitupun sebaliknya. Perlahan Key mendekatkan bibirnya pada bibir ranum merah milik gadis dalam pangkuannya. Tanpa adanya perlawanan Zea, bibir itu sudah menyatu namun gadis itu tak kunjung membalasnya. Tiba-tiba key mengigit bibir bawahnya membuat Zea tersentak kaget. Saat ingin melepaskannya Key menahan tengkuk lehernya membuat lidahnya semakin masuk kedalam.

"B-bagimana cara membalas ciuman?" batin Zea menutup matanya merasakan lidah bergerak menyusuri setiap rongga mulutnya.

"Balas ciuman saya," ucap key disela ciumannya.

Zea mulai mengikuti alur lidah pria itu di dalam mulutnya membuat Key tersenyum walaupun Zea melakukan kesalahan tapi membuat lidah keduanya saling bertemu dan melakukan pertukaran saliva.

"Mphhh ..., ah!"

Pria dewasa itu melepaskan ciumannya menatap Zea sekilas lalu mengecup bibirnya. "Milikku," ucap Key lembut mengelus bibir Zea.

Key menyingkirkan rambut Zea yang menghalangi lehernya dan mengecup beberapa kali leher gadis yang diam mematung dan memberikan tanda kepemilikan disana membuat tubuh Zea menggelinjang kegelian. "Hmm hentikan." Suaranya terdengar menggoda di telinga Key. "Bagus," batin Key tersenyum.

"Hentikan jangan kebiasaan seperti itu," lirih Zea.

"Baru pertama kali, sayang."

Zea mengelus dada bidangnya sesekali tersenyum manis kearahnya dengan kedua mata yang terpejam. "Kau ingin apa sekarang?" tanya Key tersenyum menggoda melihat tingkah Zea di luar kendali.

My Daddy & LoveWhere stories live. Discover now