Prolog

103 19 5
                                        

Semilir angin terasa amat mencekam malam itu. Awan hitam menutupi bagaimana seharusnya bulan dan bintang hadir untuk menyinari kegelapan. Meski warna langit sudah berubah, hiruk-pikuk di jalanan masih terdengar bising.

Tidak ada ketenangan sama sekali. Cahaya yang adapun tidak berasal dari atas sana, melainkan berasal dari penerangan buatan yang tanpa sadar bisa merusak cahaya alami di atas langit.

Di tengah kebisingan kota, seorang gadis sedang berdiri di pinggir atap sebuah gedung. Memejamkan mata sembari terus bertanya dalam hati.

Sebenarnya untuk apa ia terlahir jika pada setiap detik saja, hidupnya terus diisi oleh kesakitan? Kenapa sayapnya tidak terbentang bebas seperti orang-orang di luar sana?

Kenapa mereka hanya bisa menyakiti dirinya tanpa memberikan apa yang seharusnya ia terima?

Bukankah artinya ia harus benar-benar berakhir saat ini juga?

Orang-orang selalu bertanya, mengapa ia harus mengakhiri hidup ketika kedua orang tuanya masih ada dan perlu dirinya bahagiakan? Keluarga kecilnya masih lengkap, mereka semua masih hidup. Lantas hal itulah yang selalu menjadi kaca mata mereka terhadap dirinya.

Mereka selalu berkata, "Bersyukurlah sebab kamu masih memiliki kedua orang tua! Setidaknya jadikan mereka tujuan hidupmu dan jangan membuat kehidupan berjalan seperti drama mengerikan."

Drama mengerikan katanya?

Lantas apa yang selalu ia rasakan selama ini?

Ketika orang lain selalu berujar dengan bangganya bahwa ayah mereka adalah seorang pahlawan, namun baginya tidak.

Ketika orang-orang yang sebaya dengan dirinya selalu beranggapan bahwa ayah mereka adalah cinta pertama mereka sebelum sang kekasih, kenapa selama ini ayahnya merupakan orang pertama yang sangat ia benci?

Ketika orang-orang merasa bahwa ibu mereka adalah seorang insan yang selalu memberikan cinta dan banyak kasih sayang kepada anaknya, lantas apa yang selama ini ibunya lakukan?

Apa kekerasan fisik merupakan sebuah bentuk kasih sayang? Apa memar-memar biru keunguan yang ia terima selama ini adalah tanda bahwa ibunya menyayanginya?

Dan mulut-mulut itu kembali berucap kepadanya, "Semua orang mempunyai setidaknya satu alasan mengapa mereka masih bisa bertahan hidup di dunia."

Alasan, ya?

Apa jika satu alasan yang membuatnya selama ini bertahan hilang, ia masih bisa bertahan? Apa dirinya harus mencari alasan baru kenapa ia masih harus bertahan di dunia?

Atau apabila dirinya berhasil menemukan alasan hidup itu artinya ia harus kembali merasakan kejamnya dunia?

Hidupnya hanya dipenuhi oleh kesakitan. Yang kuat bertahan dan yang lemah akan binasa.

Selama ini ia selalu berjuang. Berusaha mati-matian agar orang-orang yang menjadi alasan hidupnya tidak lagi tersakiti. Biarlah ia yang sakit, jangan mereka.

Tapi, apa hasilnya sekarang?

Jangankan dilirik, dihargaipun tidak.

Hujan deras berjatuhan dan membasuh seluruh tubuhnya. Hawa dingin yang mencekam menyiksa fisiknya habis-habisan.

Ia sudah tidak sanggup lagi untuk menangis.

Itu mengapa, langit yang mewakilkan dirinya untuk melakukan hal itu. Satu tetes air mata yang disusul oleh tetesan lainnya tidak bisa menggambarkan seberapa besar rasa sakitnya saat ini. Langit mengatakan kepada banyaknya orang bahwa ia tengah bersedih.

Atau lebih tepatnya, hancur.

Dunia terlihat kabur di matanya. Tidak ada lagi hal yang bisa ia jadikan pegangan.

Itu mengapa inilah saatnya.

Semua harus berakhir.

Terakhir, di ingatan gadis itu. Orang-orang pada umumnya berkata bila orang sebelum pergi dari dunia pasti memiliki keinginan terakhir yang ingin sekali diwujudkan.

Maka dari itu, yang ia inginkan saat ini adalah-

-sebuah pelukan.

Pelukan hangat nan tulus dari seseorang yang menyayanginya. Karena hembusan angin ketika tubuhnya meluncur dan jatuh bebas, terlalu dingin sampai rasa-rasanya ia akan mati sebelum menghantam kerasnya tanah.

Hanya itu.

Apa keinginannya yang terakhir itu terlalu berat untuk dikabulkan?

Tidak, bukan?

Maka dari itu, ia hanya menginginkan sebuah pelukan.

Itupun jika ia masih memiliki seseorang yang tersisa di kehidupannya.

Itupun jika ia masih memiliki seseorang yang tersisa di kehidupannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

31 Januari 2022

Jangan lupa vote dan komennya yorobun🐧 buat prolog versi revisi ini, gimana menurut kalian? Chapter 1 bakal aku update nanti malem ya😀👍

MOCHAWhere stories live. Discover now