"Tidak sabaran sekali kau." Celetuk Winwin kesal.

Meskipun begitu, mereka tetap pergi menemui Mark. Akan tetapi, mereka tidak menemuinya di rumah lama Haechan dan Mark.

"Kemana dia?" tanya Haechan pada dirinya sendiri.

"Terakhir aku bertemu dia di rumah sakit saat aku membawa Ibu," jawab Jisung.

"Lalu? Apa dia tidak menemui ibumu selama di rawat?" tanya Winwin.

Jisung menggeleng. "Kalau dia muncul aku juga tidak akan membiarkannya bertemu Ibu, tapi dia memang tidak muncul sama sekali."

Mendengar itu, mereka semua merasa bingung.

"Apa ... kita tanya Jaemin?" usul Haechan. Winwin mengangguk dengan cepat.

Haechan menyuruh Jisung untuk menghubungi Jaemin karena ponselnya masih berada di tangan Mark.

"Halo, Hyung."

Terdengar suara senang di seberang sana.

"Jisung? Tumben kau menelponku. Rindu?"

Winwin merasa aneh mendengar pria tua di seberang sana berbicara, sementara Haechan sudah biasa dengan hal itu.

"Sedikit. Paman, aku mau tanya. Ayahku dimana?" tanya Jisung.

"Ayahmu? Dia di rumah sakit."

Ketiganya saling menatap karena bingung.

"Kenapa di rumah sakit?"

"Dia pingsan saat ibumu masuk rumah sakit juga. Ingatkan yang waktu itu? Ayahmu di rawat di sana juga."

"Terima kasih, Paman. Nanti kita bicara lagi."

Belum sempat Jaemin menjawab, Jisung mematikan ponselnya. Dia menatap Haechan dan Winwin. Menganggukkan kepala dan segera pergi menuju rumah sakit.

Butuh waktu yang lama untuk mendapatkan informasi tentang keberadaan Mark. Pihak rumah sakit tidak mau memberitahu keberadannya sampai Renjun muncul secara kebetulan.

"Aku tidak menyangka kalian kembali. Kupikir kalian akan benar-benar tinggal di Jepang." Renjun berbicara di samping Haechan. Mereka berjalan beriringan menuju kamar Mark.

"Aku ... harus bertemu Mark."

Renjun mengangguk. Dia yakin, Haechan pasti sudah mengetahui tentang kepribadian ganda milik Mark, tetapi kemungkinan besar dia belum tahu jika kepribadian asli telah kembali.

"Sudah dua hari Tuan Lee Donghae tidak ada di sini. Jadi, aku yang bertugas mengawasi Mark. Hanya satu orang yang boleh masuk. Hati-hati Donghyuck. Dia sangat sensitif terhadap orang yang datang menemuinya."

Haechan memiringkan kepalanya. Dia tidak mengerti mengapa Mark tiba-tiba menjadi sensitif. Apa Zero yang ada di dalam tubuhnya sedang memberontak?

Saat Haechan tinggal kembali bersama Mark yang berjiwa Zero, dia diceritakan oleh Zero bahwa Lee Donghae berusaha keras menyingkirkannya sehingga dia terus memberontak sampai akhirnya dia dipaksa menghilang dan berakhir dengan munculnya Mark.

Kemungkinan kali ini, Lee Donghae melakukan hal yang sama.

Haechan membuka pintu secara perlahan. Dia melihat Mark, sedang duduk sambil melihat keluar jendela.

"Mark ...." Panggilan lirih Haechan awalnya tidak terdengar oleh Mark, tapi saat Haechan telah berdiri beberapa langkah di belakangnya, Mark pun berbalik.

"Kau ... Lee Donghyuck?"











Tbc

Sebenarnya Uee lagi gak mood karena ngantuk banget. Sumpee dari tadi siang ngantuk. Tapi pengen cerita ini selesai. Jadinya Uee maksain.

Jadi, yah walau mengecewakan gak papa ye. Uee usahain malam besok Up lebih baik lagi.

UEEE NGANTUK!

UEEE NGANTUK!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

BHUBAY!

The Twins' Obsession | MARKHYUCK (END)Where stories live. Discover now