6. Jadilah Ayahku

16.6K 2.3K 265
                                    

Haechan menutup pintu dengan keras, tangannya sebelah menarik lengan Jisung. Membawanya ke ruang tengah. Haechan melihat ke arah Jisung yang sedang menahan emosi karena Haechan menarik paksa dirinya yang masih memeluk Mark.

"Kenapa? Kenapa Ibu menarikku? Aku masih ingin bertemu Ayah!" Jisung ingin kembali keluar, tapi Haechan menahan lengannya dan memaksa Jisung menghadap ke arah dirinya.

"Dia bukan Ayahmu! Dia adalah kembaran Ayahmu. Mark Lee. Kenapa kau langsung percaya pada orang yang baru kau temui?"

Haechan menjelaskannya dengan bahasa isyarat dengan cepat. Jisung mengerutkan keningnya, "Ibu! Apa Ibu harus berbohong seperti ini untuk menjauhkan Ayah dan aku? Kenapa Ibu seperti ini?"

Haechan menghela napas kuat, tangannya dia letakkan di pinggang, kepalanya terangkat ke atas membuang napas.

"Ibu tidak pernah berbohong padamu. Dia bukan Ayahmu, dan sekarang masuk ke kamarmu," kata Haechan dan mendorong Jisung untuk ke arah tangga.

Jisung tidak lagi menjawab Ibunya. Dengan kesal dia berlari menaiki tangga dan masuk ke kamar dengan membanting pintu.

Helaan napas Haechan terdengar. Dia menunduk karena air matanya kembali jatuh.

Kembaran atau bukan, mereka sama-sama memiliki sifat yang serupa.

Egois dan pemaksa.

Keesokan harinya, Mark telah menunggu Haechan dan Jisung di depan rumah mereka di pagi hari.

"Ibu, aku berangkat!" teriak Jisung sambil membuka pintu, ketika dia melihat ke depan, wajah Jisung berubah menjadi senang.

"Ayah!"

Haechan yang baru saja membuka pintu untuk memberikan bekal pada anaknya terkejut ketika mendengar Jisung memanggil Mark dengan sebutan ayah.

Haechan memukul kuat lengan Jisung, membuat dia menjerit kesakitan.

"Dia bukan Ayahmu."

Haechan memberi isyarat kembali, tapi di abaikan oleh Jisung. Lelaki remaja itu berlari mendekati Mark yang sedang tersenyum padanya.

"Ayah! Sedang apa di sini? Apa Ayah menjemputku?" tanya Jisung senang. Mark tertawa lalu mengacak rambut Jisung.

"Iya. Ayah ingin mengantarmu ke sekolah."

Jisung berteriak girang, lalu dia memutari mobil Mark dan masuk ke dalamnya. Haechan menghampiri Mark dengan wajah memerah karena marah.

"Kenapa kau melakukan ini? Katakan padanya bahwa kau bukan Ayahnya!"

Haechan meletakkan kotak bekal Jisung di atas mobil Mark, kemudian menggerakkan tangannya di depan wajah Mark.

"Kenapa? Kau tidak lihat anakmu sangat senang? Kau ingin membuat dia sedih dengan mengatakan bahwa aku bukan Ayahnya?"

"Dia akan lebih sedih nanti. Aku sudah mengatakan padanya, tapi dia tidak percaya padaku. Kumohon! Jangan permainkan anakku, katakan padanya jika kau bukan Ayahnya."

"Aku akan mengatakannya jika kau tidak takut lagi padaku. Tidak menghindariku dan hilangkanlah bayang-bayang Min Hyung jika kau bertemu denganku. Aku bukanlah Min Hyung. Dia dan aku berbeda, aku tidak akan menyakitimu."

Haechan terdiam. Benar apa yang dikatakan Mark. Dia dan Min Hyung berbeda, walaupun ada beberapa hal yang membuat mereka terlihat sama selain wajah mereka.

"Baiklah. Katakan padanya nanti dan tolong berikan ini pada Jisung."

Haechan mengambil kotak bekal yang dia letakkan di atas mobil Mark tadi, lalu menyerahkannya pada Mark.

The Twins' Obsession | MARKHYUCK (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang