17. Suara Yang Menggetarkan Hati

11.3K 1.5K 67
                                    

Bunyi yang dihasilkan dari pertemuan antara stick dan piring drum membuat ruangan klub musik menjadi riuh.

Ruangan klub musik lumayan luas, sebesar dua ruangan kelas jika digabungkan. Alat-alat musik tersusun rapi di sisi samping, sementara di tengah-tengahnya terdapat panggung berukuran kecil.

"Hari ini perekrutan anggota baru 'kan?" tanya Jaehyun. Tangannya masih tetap memukul drum di depannya, kakinya bergerak mengikuti ketukan lagu.

"Ha? Kau bilang apa?" teriak Taeyong dari depan pintu. Kepalanya keluar dari pintu, melihat ke kanan dan kiri mencari seseorang.

Jaehyun memegang piring drum agar berhenti mengeluarkan suara. Kemudian dia kembali berteriak, "Hari ini perekrutan anggota baru?"

Taeyong berbalik ke arahnya dengan tangan di pinggang, " Iya, tidak perlu teriak! Aku tidak tuli." Lalu dia kembali melihat keluar.

Jaehyun menggelengkan kepalanya. Dia bangkit dari kursi drum dan menghampiri Taeyong.

Sekolah sudah selesai setengah jam yang lalu, tetapi belum ada satu pun anggota baru yang datang. Jaehyun ikut melakukan kegiatan yang sama dengan Taeyong. Melihat-lihat ke sekitar sekolah.

"Dimana mereka? Bukankah harusnya sudah tiba?" Tepat ketika Jaehyun selesai berkata, sekelompok perempuan—sekitar lima orang— berjalan terburu-buru seperti dikejar waktu. Jaehyun melihat mereka, sementara Taeyong masuk ke dalam ruangan.

"Permisi, Sunbae. Apa ini klub musik?"

Jaehyun melihat salah satu perempuan yang datang kepadanya dan bertanya. Perempuan itu memiliki wajah yang tajam dan cantik. Jaehyun sedikit menyeringai ketika melihat penampilannya.

"Ya benar. Apa kalian anggota baru?"

Mereka berlima mengangguk cepat. Jaehyun langsung menyuruh mereka untuk masuk, lalu diikuti oleh Jaehyun sendiri yang masuk ke dalam ruangan.

Setelah menunggu selama setengah jam, para anggota baru mulai berdatangan. Ada sekitar 30 orang yang mendaftar. Sepuluh dari mereka adalah penerima beasiswa maka secara otomatis mereka telah diterima, sedangkan sisanya harus mengikuti tes kembali karena kuota yang di terima tahun ini sebanyak 25 orang.

"Terima kasih untuk kalian yang telah menyisihkan waktu untuk mengikuti tes hari ini. Sunbae di sini mau bilang jika kalian tidak di terima kali ini maka jangan kecewa. Kalian bisa bergabung tahun depan dan selama itu kalian bisa belajar lagi dan ..."

Ketika Jaehyun ingin melanjutkan kalimatnya dia berhenti sebentar. Melihat seseorang yang baru saja tiba bersama dua orang lain di belakangnya.

"Berharap saja OSIS tahun depan bisa memberi izin untuk menerima siapapun yang ingin belajar tanpa membatasi kuota. Sekian, terimakasih."

Orang yang baru saja tiba juga melihat Jaehyun datar. Tangannya dia dekap di depan dada.

Jaehyun tersenyum dan mendengus. Lalu dia mundur ke belakang membiarkan Taeyong memulai kegiatan.

"Dia terus menantang mu, Min Hyung," kata Yuta dari belakang.

"Biarkan saja. Orang seperti dia tidak perlu diladeni. Seperti orang bodoh," jawab Lucas sementara Min Hyung hanya melihat kegiatan di dalam ruangan.

Tes di mulai sesuai dengan nomor pendaftaran. Haechan dan Winwin mendapat nomor 4 dan 7. Meski Haechan sudah dipastikan lulus, tapi mereka tetap melakukan tes agar para calon anggota lain tidak merasa tidak adil. Mereka tidak perlu tahu tentang aturan ini yang di buat oleh sekolah.

"Gadis itu cantik sekali. Wah, aku bertaruh Jaehyun akan menjadikannya pacar," seru Lucas sambil tertawa menepuk punggung Yuta dengan kuat.

"Sakit, sialan! Biasa saja. Jangan sampai ku tampar wajahmu." Yuta mengelus sedikit punggungnya yang kebas akibat pukulan Lucas.

The Twins' Obsession | MARKHYUCK (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang